Rindu itu berat. Bayangkan mengenaskannya Milanisti saat diolok-olok teman-teman yang mendukung klub rival.
Belakangan, dari tahun ke tahun, AC Milan cuma jadi "PHP" alias pemberi harapan palsu.
Rasa rindu semakin bertambah karena sudah lama juga Il Diavolo tidak memiliki pelatih yang memberikan “jiwa Setan Merah” kepada tim.
Setelah Carlo Ancelotti pada 2001-2009, belum ada lagi eks pemain sendiri yang mampu memimpin AC Milan meraih kesuksesan dan menegaskan merek sepak bola mereka.
AC Milan adalah tradisi, AC Milan adalah keluarga.
Biasanya mereka memang mendahulukan kalangan sendiri untuk dipercaya menjadi nakhoda tim.
(Baca Juga: Fernando Torres Usai Bobol Gawang Las Palmas: Mungkin Ini Gol Terakhir Saya)
Tetapi, Leonardo, Clarence Seedorf, Filippo Inzaghi, dan Cristian Brocchi gagal melakukannya selepas Carlo Ancelotti.
Sekarang ada Gennaro Gattuso, simbol keganasan era kepelatihan Ancelotti yang menjadi penyeimbang terhadap flamboyannya Seedorf, Kaka, Andrea Pirlo, dan Andriy Shevchenko.
Setelah start yang gamang, Gattuso sedang menikmati bulan madu.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar