Permintaan itu adalah bukti bahwa para pemain mengakui Gattuso membawa perubahan positif.
Kalau AC Milan memulai musim dengan lebih solid di bawah kepelatihan Gennaro Gattuso, hasilnya boleh jadi akan berbeda.
Menjadi juara Liga Italia atau Liga Champions mungkin sulit mengingat minimnya pengalaman eks gelandang yang baru mulai menjadi pelatih pada 2013 itu.
Tapi, setidaknya seperti Carlo Ancelotti, Gennaro Gattuso bakal memberikan jiwa kepada tim.
Dia bakal memunculkan merek AC Milan sesuai karakternya dulu.
Semasa bermain, pada Desember 2008, Gattuso pernah terus berlari dan bertarung selama 90 menit walaupun ligamen lututnya sudah cedera.
I Rossoneri sekarang sudah menunjukkan tanda-tanda menuju ke sana.
@giacomobona: "Each coach has his own style. Gattuso wants us to work with higher intensity. If you train well during the week, then things go well also in the game. We have now reached a good level from an athletic standpoint" #MilanLazio
— AC Milan (@acmilan) January 30, 2018
Di tangan Gennaro Gattuso, AC Milan beberapa kali mampu berlari 144 kilometer dalam sebuah pertandingan.
Pencapaian yang bahkan melampaui catatan rata-rata jarak tempuh terjauh di Liga Italia musim ini.
Tak berhenti berlari, bertarung, berdarah, mungkin kalau perlu mati di atas lapangan.
Siapa tidak senang melihat tim kesayangannya bermain seperti itu?
Kalaupun kemudian gagal menjadi juara, suporter bakal tetap bangga karena tahu tim mereka telah memberikan yang terbaik.
Paling tidak mereka tidak akan pernah kalah dari lawan dalam hal level usaha.
Jadi, saya setuju dengan Giacomo Bonaventura.
AC Milan rasanya perlu mempertahankan Gennaro Gattuso supaya suporter bisa menikmati lagi Il Diavolo yang galak dan menakutkan lawan.
Rindu itu berat. Biarkan Gennaro Gattuso yang menjawab.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar