Atau Dimitri Payet yang diperebutkan oleh tim-tim besar karena ingin pergi dari West Ham United. Serta Mousa Sissoko yang saat ini menjadi andalan Tottenham Hotspurs.
Penguasaan bola para pemain ini benar-benar meng-cover area tengah dengan rapat dan padu, baik bertahan dan menyerang.
Sehingga sang gudang kreativitas, Paul Pogba, yang sempat menyandang label pemain termahal dunia saat pindah dari Juventus ke Manchester United bisa memaksimalkan perannya untuk menyuplai bola kepada para juru gedor di lini depan.
Di garda terdepan, Prancis yang tidak menyertakan Karim Benzema bintang Real Madrid karena skandal video pemerasan, bahkan tak perlu cemas karena punya opsi bergengsi lain.
Striker Atletico Madrid yang terus menjadi buruan FC Barcelona dan Manchester United, Antoine Griezmann, tidak perlu dipertanyakan lagi ketajamannya.
Serta Olivier Giroud yang selalu punya insting killer yang tepat ketika mengalami kebuntuan.
Jangan lupakan nama Anthony Martial yang kecepatannya mampu merusak pertahanan lawan.
Nama yang tersisa saat itu di bangku cadangan mampu menggetarkan keberanian lawan karena pengalaman mereka di 5 liga besar Eropa.
Bahkan, di semifinal mereka menelan lawan yang tentu dianggap menjadi rival tersulit mengingat Jerman menyandang status sebagai juara Piala Dunia.
Die Mannschaft dengan nama-nama tenar di dalamnya digulung dua gol tanpa balas melalui sepasang gol top skorer Piala Eropa saat itu, Antoine Griezmann.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar