Nyatanya, hidup tidak selalu tunduk pada segala macam “kalau” dan kemungkinan-kemungkinan.
Mohamed Salah hanya bermain 31 menit sebelum tulang bahunya bergeser karena ditabrak Sergio Ramos.
Liverpool kalah 1-3 dan Salah gagal jadi pahlawan. Malah, ketika saya sedang membuat tulisan ini, katanya Salah terancam tidak akan ikut ke Piala Dunia 2018 karena efek cedera bahunya berbuntut panjang.
Saya tidak akan membahas apakah pelanggaran terhadap Salah oleh Ramos layak mendapat justifikasi. Silakan nilai sendiri, tergantung dari perspektif yang Anda pakai.
Namun, orang yang bukan fans Liverpool pun rasanya sulit untuk tidak berempati ke Mohamed Salah setelah kontribusi yang dia catatkan pada musim perdana.
Pemandangan Salah keluar dari lapangan sambil menangis bukan jenis pemandangan yang saya nantikan pada pertandingan final Liga Champions di Kiev itu.
Ini bukan ending yang saya--dan mungkin juga penggemar Liverpool--nantikan. Bukan juga akhir yang layak untuk seorang pemain yang sudah memberikan penampilan terbaik sepanjang musim.
Mungkin memang akhir cerita Salah musim ini seperti menyesuaikan dengan Zeitgeist (semangat zaman).
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar