"Ini permainan tim. Saya harus bisa membina satu tim. Saya tidak tergantung pada Saddil (Ramdani), Todd (Rivaldo Ferre), atau Egy (Maulana Vikri). Kami satu tim. Semangat sepakbola adalah semangat satu tim. Hal itu yang harus dimunculkan,” kata sang pelatih menambahkan.
Pesan yang sama sepertinya juga ditanamkan Indra Sjafri ke benak anak asuhnya, salah satunya Egy Maulana Vikri.
"Tidak ada pemain timnas U-19 Indonesia yang tidak penting di sini," ucap Egy Maulana Vikri usai latihan rutin jelang laga semifinal (11/7/2018).
"Semua pemain sama pentingnya," kata sang pemain menambahkan.
Selain menekankan untuk melihat skuat timnas U-19 Indonesia sebagai sebuah kesatuan, satu hal yang ingin dicitrakan oleh skuat Garuda Nusantara adalah hal-hal yang lebih besar daripada sekadar kemenangan dan gelar juara.
Indra Sjafri melihat bahwa pertandingan dramatis, bahkan kekalahan, adalah modal yang terbaik bagi anak asuhnya dalam berkembang sebagai pesepak bola.
Pada pertandingan melawan Filipina, Indra Sjafri lebih melihat soal tebalnya mental bertanding timnas U-19 Indonesia dibandingkan menggembar-gemborkan soal hasil kemenangan yang diraih.
"Meski menang telak atas Filipina, saya akui pertandingan tadi banyak memberikan pelajaran berharga ke pemain kita," ujar Indra Sjafri.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar