Asian Games 2018, bulu tangkis, dan juga medali-medali yang dikalungkan di Istora untuk Indonesia adalah pencapaian-pencapaian semua orang.
Istora dan isinya, baik itu pelatih, atlet, staf ofisial, dan juga penontonnya bersatu untuk kebanggaan yang sama, local pride.
Penghargaan yang saya lihat di Istora, juga mungkin di berbagai venue lainnya, tak sekadar soal menang dan kalah atau duduk di kategori mahal atau murah.
Tapi bentuk usaha demi bangsa, atlet melakukan di lapangan, sedangkan suporter menjalankan tugasnya di kursi tribune.
![](https://cdn.grid.id/crop/0x0:0x0/700x0/photo/bolasport/medium_6aed1befc3883a02dfc0a37fae40bbba.jpg)
Bukankah akhir-akhir ini kita sudah disibukkan dengan perbedaan pendapat di topik "ini-dan-itu", soal isu "ini-dan-itu"?
Bagi saya, olahraga adalah aktivitas kolektif. Meski atletnya berjuang tunggal, tapi dukungan untuknya menjadikan olahraga selalu tentang kerja sama.
Jika menang kita bergembira bersama, jika kalah kita evaluasi bersama.
Terima kasih, atlet Indonesia. Bukan karena Indonesia berada di peringkat ke-4 pada klasemen Asian Games 2018.
Lebih dari itu, terima kasih sudah menjadi pahlawan-pahlawan bangsa di masa sekarang.
Terima kasih telah menyatukan banyak dari kita yang kerap berselisih, demi menikmati penampilan kalian, demi sorak sorai atas kemenangan kalian, demi tepuk tangan kami untuk menguatkan kalian.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |