Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lamongan mengeluarkan klarifikasi terkait insiden meninggalnya kiper Persela Lamongan, Choirul Huda.
Penjaga gawang Laskar Joko Tingkir tersebut menghembuskan nafas terakhirnya setelah membela Persela di laga pekan ke-29 melawan Semen Padang.
Klarifikasi yang dikeluarkan PMI Kabupaten Lamongan tersebut disampaikan menyusul banyaknya tudingan yang mengarah bahwa kinerja tim medis yang buruk.
Namun nyatanya yang terjadi justru diluar dugaan publik yang sebelumnya sempat memvonis bahwa tim medis dalam hal ini adalah PMI Lamongan tidak becus.
Dalam pernyataannya, PMI Kabupaten Lamongan menegaskan tidak pernah bertugas dan tidak pernah bekerja sama dalam tim medis Persela di ajang Liga 1.
(Baca Juga: Mengenang Kepergian Choirul Huda dan Menyelami Prinsip Makna Kesetiaan)
"PMI Kabupaten Lamongan selama ini tidak pernah bertugas dan tidak pernah bekerja sama dalam Tim Medis Persela Lamongan juga termasuk dalam pertandingan antara Persela Lamongan melawan Semen Padang pada hari Minggu tanggal 15 Oktober 2017 bertempat di Stadion Surajaya Lamongan," tulis PMI Lamongan dalam klarifikasinya.
Hal tersebut juga termasuk dalam pertandingan antara Persela Lamongan kontra Semen Padang di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (15/10/2017) lalu.
Lebih dari itu, rilis yang dikemukakan oleh PMI Kabupaten Lamongan juga mengharap kepada segenap publik agar tidak mudah terpengaruh oleh berita hoaks.
Terlebih, dalam era modern saat ini yang mana media sosial begitu mudah merasuk sebagai informasi yang kiranya tak perlu ada sumber jelas nan akurat.
PMI Kabupaten Lamongan juga turut mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya Choirul Huda yang merupakan putra kebanggaan Lamongan.
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar