Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pola Diet Sesuai DNA Ini Disinyalir Jadi Solusi Menurunkan Berat Badan Bagi Semua Orang

By Jumat, 2 Februari 2018 | 18:44 WIB
diet sehat bisa mengatasi obesitas atau kegemukan
diet sehat bisa mengatasi obesitas atau kegemukan

Apakah kamu sudah mencoba berbagai diet, tapi tidak berhasil? Apa kamu juga sudah berolahraga mati-matian, tapi berat badan tidak kunjung turun?

Kamu mungkin tidak sendirian dalam hal ini. Karena itu, para peneliti berusaha menemukan pola diet sesuai DNA masing-masing orang. 

Diharapkan, pola diet yang baru ini lebih cocok bagi kondisi genetik setiap orang yang tentu berbeda.

Namun, apakah diet ini sudah terbukti ampuh turunkan berat badan? Seberapa jauh efeknya bagi kesehatan?

David Threadgill, Ph.D. dari Texas A&M College of Veterinary Medicine & Biomedical Sciences, sebagai penulis pada makalah yang diterbitkan dalam jurnal Genetics, telah melakukan penelitian tentang diet sesuai DNA yang bisa dicoba.

David dan timnya memulai pengamatan mengenai diet DNA ini berdasarkan sindrom metabolik yang dimiliki masing-masing orang.

Menurut David, saat ini ada banyak tips atau metode diet yang menjanjikan hasil tertentu secara cepat dan diklaim cocok bagi semua orang.

Padahal, tubuh dan metabolisme orang berbeda-beda sehingga metode diet tertentu belum tentu cocok dan ampuh bagi orang dengan kondisi metabolik tertentu.

Metabolisme sendiri adalah proses kimiawi dalam tubuh di mana asupan nutrisi dari makanan atau minuman diubah menjadi sumber energi bagi setiap sel dalam tubuh.

Dengan energi yang cukup, organ-organ tubuh manusia akan mampu bekerja sesuai fungsinya. Akan tetapi, proses terjadinya metabolisme tidak sama persis pada tubuh setiap orang.

Untuk menguji hipotesis mereka, para peneliti dari Texas tersebut menggunakan sejumlah tikus yang memiliki empat jenis rantai genetik (DNA) yang berbeda. Tikus-tikus ini dibuatkan pola makan yang berbeda-beda jenisnya.

Diet sesuai DNA ini dirancang sedemikian rupa sehingga hampir setara dengan menu makanan yang umum.

Di antaranya adalah makanan barat yang kebanyakan menu Amerika, makanan Mediterania, makanan Jepang, dan makanan diet Maasai (Afrika bagian timur) atau mirip dengan diet ketogenik.

Jika ingin dijabarkan lebih dalam, diet menu Amerika merupakan makanan yang tinggi lemak dan karbohidrat olahan. Diet Mediterania lebih menonjolkan makanan tinggi serat, termasuk ekstrak anggur merah.

Sedangkan makanan Jepang terdiri dari ekstrak teh hijau dan nasi. Terakhir, diet makanan ketogenik merupakan makanan yang tinggi lemak dan protein, tapi hanya sedikit sekali karbohidratnya.

Barrington, salah satu periset dari penelitian tersebut, mencoba menggabungkan kandungan serat dan senyawa bioaktif yang dianggap penting dalam uji coba ini.

Tidak lupa juga, tim peneliti memantau kesehatan kardiometabolik tikus, mengukur tekanan darah, gula darah, kadar kolesterol, dan melihat tanda-tanda adanya perlemakan hati.

Tingkat aktivitas fisik para tikus juga dipantau. Begitu pula dengan nafsu makan tikus serta asupan makanannya.

Lalu bagaimana hasilnya?

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 3 dari 4 diet sesuai DNA ini bekerja baik untuk kebanyakan tikus. Akan tetapi, tikus dengan rantai genetik keempat tidak merespon pola makan Jepang dengan baik.

Tikus-tikus dengan dua jenis rantai genetik merespons diet ketogenik dengan sangat baik, sedangkan tikus-tikus dengan dua jenis rantai genetik lainnya tidak cocok menjalani diet kegotenik.

Menurut Barrington, “Yang satu jadi obesitas dan mengalami kenaikan kolesterol serta perlemakan hati. Satunya lagi jadi lebih lemas dan cenderung tidak mau beraktivitas fisik, meskipun tubuhnya masih tetap ramping.”

Barrington juga menjelaskan, bahwa ini sama saja dengan yang disebut “kurus tapi berlemak” pada manusia. Di mana seseorang terlihat memiliki berat badan yang sehat tapi sebenarnya memiliki persentase lemak tubuh yang tinggi.

Peneliti mengharapkan dengan adanya penelitian awal ini, akan muncul ilmu baru lagi terkait pola diet berbeda yang bisa diterapkan di masing-masing orang juga. Makanan, diet, ataupun olahraga yang dilakukan juga akan disesuaikan dengan genetik masing-masing.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Nina Andrianti Loasana
Sumber : kompas.com
REKOMENDASI HARI INI

Usai Takumi Minamino, Kiper Jepang Juga Ungkapkan Keluhannya Soal Kualitas Rumput GBK Jelang Lawan Timnas Indonesia

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
6
15
2
Man City
6
14
3
Arsenal
6
14
4
Chelsea
6
13
5
Aston Villa
6
13
6
Fulham
6
11
7
Newcastle
6
11
8
Tottenham
6
10
9
Brighton
6
9
10
Nottm Forest
6
9
Klub
D
P
1
Borneo
10
21
2
Persebaya
10
21
3
Persib
10
20
4
Bali United
10
20
5
Persija Jakarta
10
18
6
PSM
10
17
7
PSBS Biak
10
15
8
Persik
10
15
9
Arema
10
15
10
Persita
10
15
Klub
D
P
1
Barcelona
13
33
2
Real Madrid
12
27
3
Atlético Madrid
13
26
4
Villarreal
12
24
5
Osasuna
13
21
6
Athletic Club
13
20
7
Real Betis
13
20
8
Real Sociedad
13
18
9
Mallorca
13
18
10
Girona
13
18
Klub
D
P
1
Napoli
10
25
2
Inter
10
21
3
Atalanta
10
19
4
Fiorentina
10
19
5
Lazio
10
19
6
Juventus
10
18
7
Udinese
10
16
8
Milan
9
14
9
Torino
10
14
10
Roma
10
13
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X