Kemampuan Isaac terus berkembang, hingga ia diperbolehkan memimpin laga orang dewasa.
Nama belakangnya, Popo, merupakan julukan berkat suara peluithnya yang khas.
Isaac mengatakan kepada Gapsi bahwa ia mengidolai Howard Webb.
(Baca Juga: Persib Bandung Penuhi Harapan Wasit yang Juga Bobotoh Ini)
Cerita tentang Isaac akhirnya terdengar hingga ke telinga Howard Webb.
"Ini adalah cerita yang menakjubkan dan saya sangat tergerak," kata Howard Webb.
"Saya menghabiskan beberapa minggu di Nigeria untuk bekerja di FIFA pada tahun 2009 dan saya tahu tentang obsesi sepak bola Premier League di Afrika Barat, tapi sulit dipercaya bahwa seseorang seperti Isaac pernah mendengar tentang saya, apalagi menjadikan saya sebagai teladannya," ujarnya menambahkan.
(Baca Juga: Tega! Neymar Alami Retak Tulang, Sang Lawan Justru Mencerca)
Wasit asal Inggris itu tersentuh dan mengirim kado sebagai bentuk dukungan terhadap Isaac Popo.
Di dalam kado tersebut ada salah tiga warisan yaitu seragam wasit resmi milik Howard Webb, salinan catatan kartu, dan sebuah surat berisi harapan terbaik terhadap Ishak dan karier wasitnya.
Howard Webb juga mengirim kartu kuning asli yang pernah dia gunakan di Final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, antara Belanda dan Spanyol.
Fruits of our labours! The BBC website version of the Isaac Popo story is now here https://t.co/TagNYCICku Thanks again @HowardMWebb #Liberia #football #referee
— Ged Naughton (@GedNaughton) 2 Maret 2018
Editor | : | Kautsar Restu Yuda |
Sumber | : | bbc.co.uk |
Komentar