Kebangkitan AC Milan di Tangan Pelatih Terburuk, Anomali si Badak yang Kian Mendobrak https://t.co/l9gxEAcV1X
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 1 Maret 2018
Reputasi Mesut Oezil sebagai kreator serangan dan pencipta assist sudah dikenal sejak bergabung dengan Real Madrid.
Begitu juga dengan Henrikh Mkhitaryan yang tampil menjanjikan saat berseragam Shakhtar Donetsk dan Borrusia Dortmund.
Memaksimalkan kinerja dua playmaker kelas wahid secara bersamaan memang tidak mudah.
Arsene Wenger hingga kini belum menemukan skema yang mampu mengakomodir kemampuan terbaik Oezil dan Mkhitaryan.
(Baca Juga: Pep Guardiola: Dia Tak Akan Pergi Selama Saya Melatih Manchester City)
Sebagai contoh, Oezil hanya mendapat nilai 5,7, sementara Mkhitaryan 6,9 pada laga dini hari tadi, seperti dikutip BolaSport.com dari Whoscored.
Untuk segera mendapat formula terbaik, Wenger perlu belajar dari Pep Guardiola.
Manchester City tampil superior sepanjang musim dengan mampu memainkan dua gelandang bertipikal playmaker secara bersamaan, yaitu Kevin De Bruyne dan David Silva.
Gelontoran gol Manchester City sering kali datang dari assist De Bruyne dan Silva.
(Baca Juga: Kejam! Hanya karena Tak Beri Umpan pada Cristiano Ronaldo, Pemain Ini Ditendang dari Real Madrid)
Editor | : | Kautsar Restu Yuda |
Sumber | : | transfermarkt.com, whoscored.com, Opta |
Komentar