(Baca Juga: Meksiko Kalahkan Jerman, Ini Alasan Chicarito Menangis Tersedu-sedu)
Laga itu bukan hanya tontonan yang ditunggu dari panggung global, tetapi juga untuk pembuktian dalam karier kepelatihan Queiroz, yang panjang dan terhormat.
Setelah itu atau lima hari berselang, pria 65 tahun ini bisa kembali membuktikan tangan dinginnya saat Iran bersua Portugal.
Kemenangan Iran atas Maroko pada laga perdana dianggap sebagai pencapain Queiroz sebagai pelatih dengan status masterclass.
(Baca Juga: Beda Hasil, Romelu Lukaku dan Pemain Timnas Panama Berdoa Bersama di Lapangan)
Team Melli menunjukkan ketahanan bagus, organisasi permainan memukau, dan kecerdasan pelatih dalam memberikan taktik plus strategi.
”Strategi kami sejak menit pertama adalah menciptakan keruntuhan mental pada para pemain Maroko,” kata Queiroz seperti dikutip BolaSport.com dari ESPN.
”Kami mencoba melakukan itu dengan menciptakan frustrasi dan memblokir semua pembuat drama di lapangan.”
(Baca Juga: Berhasil Cetak Gol Lagi di Thailand, Sahabat Cristiano Ronaldo Justru Dipermalukan Terens Puhiri Cs)
Saat pertandingan berlangsung, Iran mulai terlihat lebih berbahaya dan mendapat hadiah pada detik-detik terakhir laga.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | www.espn.co.uk |
Komentar