Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Gareth Southgate, Sosok Terburuk yang Raih Hasil Terbaik bersama Timnas Inggris

By Putra Rusdi Kurniawan - Rabu, 4 Juli 2018 | 10:26 WIB
Pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate, merayakan kesuksesan timnya lolos ke perempat final Piala Dunia 2018 usai menyingkirkan Kolombia pada laga babak 16 besar di Stadion Spartak, Moskow, 3 Juli 2018.
HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA
Pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate, merayakan kesuksesan timnya lolos ke perempat final Piala Dunia 2018 usai menyingkirkan Kolombia pada laga babak 16 besar di Stadion Spartak, Moskow, 3 Juli 2018.

Gareth Southgate sukses menjawab banyak keraguan dengan membawa timnas Inggris melaju ke babak perempat final pada Piala Dunia 2018.

Tim Tiga Singa, julukan Inggris sukses melenggang ke babak perempat final di Piala Dunia 2018 usai menang atas Kolombia 4-3 pada babak 16 besar lewat babak adu penalti.

Adu penalti ditempuh setelah selama 120 menit kedua negara bermain imbang 1-1 di Stadion Spartak, Rabu (4/7/2018) dini hari WIB.

Kesuksesan timnas Inggris menembus babak perempat final ini mengulangi torehan yang terakhir kali mereka capai pada Piala Dunia 2006.

Sebelumnya dalam dua gelaran Piala Dunia terakhir, langkah Inggris tak pernah mencapai perempat final karena harus terhenti pada 16 besar pada Piala Dunia 2010 serta tak lolos fase grup pada Piala Dunia 2014.

Sosok di balik kesuksesan timnas Inggris tampil menawan di Rusia adalah sang pelatih, Gareth Southgate.

Di bawah Southgate, timnas Inggris kembali mendapatkan banyak dukungan dari penggemarnya berkat penampilan atraktif yang dikembangkan pelatih 47 tahun ini.

Padahal sebelumnya banyak keraguan hadir ketika Inggris memutuskan menunjuk mantan pelatih Middlesbrough ini sebagai nakhoda Tim Tiga Singa.

(Baca juga: Kekalahan Jerman dari Korea Selatan Bukan Salah Mesut Oezil Sepenuhnya)

Keraguan ini sebenarnya bukan tanpa alasan. Pasalnya, karier Southgate sebagai pemain maupun pelatih terbilang biasa saja untuk ukuran timnas Inggris yang terkenal memiliki pendukung dengan ekspektasi tinggi kepada timnas mereka.

Semasa bermain, Gareth Southgate memang sudah akrab dengan kondisi selalu diremehkan oleh orang lain.

Pada usia 16 tahun, pelatihnya di tim junior Crystal Palace, Alan Smith, pernah mengatakan bahwa sebaiknya Gareth Southgate menjadi agen biro perjalanan ketimbang sebagai pemain sepak bola.

"Gareth lihat, jika saya jadi kamu, saya akan menjadi agen perjalanan karena tidak berpikir sepak bola akan menjadi hidupmu, jika kamu terus seperti ini," ujar Alan Smith dikutip BolaSport.com dari BBC.


Kiper timnas Inggris, Jordan Pickford, diselamati rekan setimnya setelah tampil hebat dalam adu penalti kontra Kolombia pada laga babak 16 besar Piala Dunia di Stadion Spartak, Moskow, 3 Juli 2018.(HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA)

Sang pelatih mengungkapkan hal di atas karena buruknya performa Gareth Southgate saat itu.

Meski mendapatkan kritik pedas, Gareth Southgate enggan menyerah dan mampu menjadi pemain yang terus berkembang dengan karakter kuat.

Perlahan setelah kariernya mulai berkembang, panggilan timnas Inggris mulai rutin menghampirinya pada rentang 1995 hingga 2005.

Namun, pendukung timnas Inggris lebih mengingat Southgate sebagai biang keladi Tim Tiga Singa gagal melaju ke final Piala Eropa 1996 ketimbang ketangguhannya di jantung pertahanan.

Saat itu Inggris yang bertindak sebagai tuan rumah gagal melaju ke partai puncak Piala Eropa karena kalah dari Jerman di semifinal dengan skor 6-5 lewat babak adu penalti.

Southgate yang saat itu menjadi penendang keenam Inggris gagal menjalankan tugasnya dengan baik.

Sebagai pelatih pun pemilik 57 penampilan bersama timnas Inggris ini tercatat hanya menangani Middlesbrough dan timnas U-21 Inggris sebelum tawaran untuk melatih Tim Tiga Singa Senior datang.

Faktor ini juga yang membuat para pendukung timnas Inggris kecewa dengan keputusan FA yang mengangkat Gareth Southgate sebagai pelatih Tim Tiga Singa pada 2016 lalu menggantikan Sam Allardyce, yang dipecat karena sebuah skandal.

(Baca juga: Soal Main di Indonesia, Son Heung-min Sudah Sepakat dengan Tottenham Hotspur)

Meski mencatatkan hasil apik di babak kualifikasi, segelintir pendukung Inggris tetap saja meragukan kemampuan Southgate meramu tim di turnamen akbar sebesar Piala Dunia.


Pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate, merayakan kesuksesan timnya lolos ke perempat final Piala Dunia 2018 usai menyingkirkan Kolombia pada laga babak 16 besar Piala Dunia di Stadion Spartak, Moskow, 3 Juli 2018.(HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA)

Hal ini terjadi karena pendahulu Southgate di timnas Inggris macam Fabio Capello, Sven Goran Eriksson serta Roy Hodgson yang terhitung lebih berpengalaman darinya tetap gagal mengangkat performa Tim Tiga Singa di ajang empat tahunan tersebut.

Apalagi skuat timnas Inggris saat ini berisi para pemain muda.

Namun, tampaknya diremehkan orang lain sudah menjadi santapan sehari-hari Southgate.

Pria kelahiran Watford ini tak peduli dengan kritik dan kini memimpin Pasukan Singa Muda melaju dengan penuh keyakinan di Rusia.

Kini sosok terburuk yang dianggap tak layak menangani timnas Inggris tersebut berpeluang meraih hasil terbaik di Rusia.

Inggris kini harus melewati Swedia di babak perempat final, Sabtu (7/7/2018), untuk terus melanjutkan misi membawa pulang trofi Piala Dunia.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Beri Bagja
Sumber : bbc.co.uk
REKOMENDASI HARI INI

ONE Championship - Tangan Batu John Lineker Akan Beradu dengan Pemilik Pukulan Meteor di ONE Fight Night 27

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
6
15
2
Man City
6
14
3
Arsenal
6
14
4
Chelsea
6
13
5
Aston Villa
6
13
6
Fulham
6
11
7
Newcastle
6
11
8
Tottenham
6
10
9
Brighton
6
9
10
Nottm Forest
6
9
Klub
D
P
1
Borneo
10
21
2
Persebaya
10
21
3
Persib
10
20
4
Bali United
10
20
5
Persija Jakarta
10
18
6
Arema
11
18
7
PSM
11
18
8
PSBS Biak
10
15
9
Persik
10
15
10
Persita
10
15
Klub
D
P
1
Barcelona
13
33
2
Real Madrid
12
27
3
Atlético Madrid
13
26
4
Villarreal
12
24
5
Osasuna
13
21
6
Athletic Club
13
20
7
Real Betis
13
20
8
Real Sociedad
13
18
9
Mallorca
13
18
10
Girona
13
18
Klub
D
P
1
Napoli
10
25
2
Inter
10
21
3
Atalanta
10
19
4
Fiorentina
10
19
5
Lazio
10
19
6
Juventus
10
18
7
Udinese
10
16
8
Milan
9
14
9
Torino
10
14
10
Roma
10
13
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X