Pelatih Persis Solo, Jafri Sastra, turut menyoroti terkait penggunaan video assistant referee (VAR) pada Piala Dunia 2018.
Penggunaan video assistant referee (VAR) masih memunculkan perdebatan, termasuk di ajang Piala Dunia 2018 Rusia.
Jafri Sastra pun memiliki dua pandangan terkait penggunaan VAR termasuk jika diterapkan pada kompetisi sepak bola di Indonesia.
VAR dinilai bisa membuat wasit mengambil keputusan yang adil. Namun, di sisi lain juga mengurangi nilai emosional dalam sepak bola.
(Baca Juga: Pemain Ini Ungkap Perebutan Posisi Bek Tengah di Timnas U-19 Indonesia)
Bagi Jafri, penggunaan VAR bisa membuat jalannya pertandingan lebih jujur karena wasit akan membuat keputusan yang adil.
"Dengan VAR, semua kejadian yang di lapangan bisa terlihat jelas. Sehingga wasit bisa memiliki banyak pandangan untuk mengambil keputusan," kata Jafri kepada BolaSport.com, Sabtu (23/6/2018).
"Kredibilitas sepak bola lebih terjamin dengan pengunaan VAR," kata sang pelatih menilai.
(Baca Juga: Fakta Ini Bikin Piala Dunia 2018 Harus Ditonton Layaknya Film Marvel)
Meski memberikan penilaian yang positif terkait penggunaan VAR tersebut, pelatih asal Tanah Minang itu tak menampik jika teknologi itu mengurangi sisi emosional dan dramatisasi dalam sepak bola.
"Jadi ketegangan yang menguras emosi saat di lapangan hilang begitu saja setelah wasit melihat tayangan ulang," papar eks pelatih Mitra Kukar itu.
"Istilahnya tidak ada lagi perdebatan di warung kopi soal keputusan wasit dalam pertandingan. Adrenalin dalam sepak bola juga berkurang," ucap Jafri mengibaratkan.
Selain VAR, teknologi garis gawang (GLT) juga pertama kali digunakan pada ajang Piala Dunia 2018.
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar