"Saya tidak mengerti bagaimana mungkin mereka lari ke lapangan. Saya pikir, tidak tahu," ucap Lovren pada wawancara di Mixed Zone Luzhniki Stadium yang dihadiri BolaSport.com.
"Saya marah pada saat itu. Saya marah karena hingga saat itu kami bermain bagus lalu terjadi gangguan. Saya kehilangan ketenangan, saya memegangnya dan melemparnya ke rumput," ujarnya.
Bek Liverpool itu layak kesal mengingat Kroasia tengah tertinggal 1-2 dari Prancis.
4. Keamanan langsung diperketat usai kejadian tersebut
Seperti yang sudah diwartakan BolaSport.com secara langsung dari vanue final, pihak keamanan langsung memperketat jumlah steward yang bertugas untuk mengawasi tribune penonton setelah kejadian tersebut.
Jarak para steward yang pekerjaannya adalah memerhatikan tribune dari sisi lapangan bermain tersebut, tampak tak lebih dari satu rentang tangan orang dewasa.
(Baca juga: 5 Hal Menarik yang Terjadi dalam Kemenangan Malaysia di Piala AFF U-19 2018, Skuat Harimau Muda Cetak Sejarah Baru!)
Hal ini sangat berbeda sekali dengan sebelum kejadian tersebut ketika ada jarak sekitar 4-5 meter per steward yang berjaga.
5. Aksi Pussy Riot ramai dihujat netizen
Tak hanya jadi perhatian para pemain dan ofisial, aksi nyeleneh Pussy Riot ini menuai banyak komentar dari netizen.
Banyak yang menghujat aksi yang dinilai merusak jalannya pertandingan tersebut.
Hal ini bisa dilihat dari komentar id unggahan mereka usai aksi tersebut.
@dongdonge0: "Tidak layak disebut sebagai aksi yang berani, protes terburuk sepanjang masa."
@sekynho88: "Tidak ada yang peduli dengan masalah-masalah anda, anda hanya merusak sebuah pertandingan yang berjalan indah. Jangan lagi bawa-bawa urusan politik di olahraga."
@aligeeze: "Tidak ada yang peduli dengan anda. Orang-orang berada di belakan Kroasia karena banyak pemainnya yang telah melalui neraka peperangan dan selamat lalu tumbuh hingga sekarang menjadi pemain hebat. Yang kalian lakukan itu merusak sebauh serangan counter attack yang susah payah dibangun para pemain tersebut. Kami tahu dan hormat betul dengan agenda politik kalian, tapi kalian tidak menghormati perjuangan para pemain Kroasia yang telah melalui masa lalu yang begitu berat. ini benar-benar tindakan yang begitu egois."
Editor | : | Muhammad Shofii |
Sumber | : | BolaSport.com, Tribunnews.com |
Komentar