Indonesia U-19 akan memulai partai pertamanya di Piala AFF U-18 melawan tuan rumah Myanmar, Selasa (5/9/2017). Sang pelatih, Indra Sjafri, sangat mewaspadai Myanmar yang tengah punya trek bagus dalam pembinaan pemain muda.
Penulis: Ferry Tri Adi
Sebanyak 23 pemain dibawa Indra ke Myanmar.
Dua di antaranya ialah Sadil Ramdani dan Asnawi Mangkualam Bayar, penggawa Indonesia U-22 yang habis berlaga di SEA Games 2017.
Penambahan dua nama tersebut, menurut Indra, punya nilai lebih buat tim.
Menilik kualitas Sadil dan Asnawi, tentu kekuatan Garuda Jaya makin bertambah.
Tak hanya itu, Indra jadi punya banyak alternatif pemain sekaligus strategi.
Eks pelatih Bali United itu pun tak mempermasalahkan terlambatnya kedua pemain bergabung ke tim Indonesia U-19.
Pasalnya, baik Sadil maupun Asnawi sudah bersama penggawa Garuda Jaya lain ketika tim masih ditangani Eduard Tjong.
“Penambahan Sadil dan Asnawi tentu membawa nilai positif. Saya pikir adaptasi mereka di Indonesia U-19 bukan masalah."
"Pasti mereka cepat menyatu. Pasalnya, keduanya sudah main bersama di Indonesia U-19 yang ditangani Eduard Tjong lalu."
"Ada waktu sekitar empat hari dari 1-4 September untuk meramu keduanya. Mereka punya kesempatan masuk line-up kontra Myanmar. Namun, kami harus lihat juga situasi terakhir sehari sebelum laga,” ujar Indra.
Sadil tentu diharapkan mengisi pos sayap yang selama ini dianggap Indra kurang bertaring.
Sebelumnya, hanya Egy Maulana Vikri yang menjadi pusat serangan di sisi sayap.
Kehadiran Asnawi juga makin memperkuat lini kedua yang selama ini dihuni trio Luthfi Kamal, M. Iqbal, dan Witan Sulaeman.
Target Juara
Myanmar tentu bukan lawan mudah di partai pertama. Indra menilai sang lawan punya permainan lebih bagus ketimbang generasi U-19 sebelumnya.
“Ketika zaman Evan Dimas dkk., saya sudah bertemu Myanmar. Kala itu, mereka bermain dengan semangat juang tinggi."
"Kami sudah menganalisis video permainan Myanmar."
"Kesimpulannya, mereka kini tak hanya punya semangat juang, tapi juga bermain rapi dan mulai membangun serangan dari pertahanan,” ujar pelatih 54 tahun itu.
Karena itu, seminggu terakhir sebelum berangkat ke Myanmar (2/9), Indonesia U-19 melakukan simulasi menghadapi Myanmar.
“Seminggu terakhir latihan kami fokus melawan Myanmar. Bagaimana permainan yang pas menghadapi tuan rumah sudah kami simulasikan,” kata Indra.
Baca Juga:
- Gara-gara Oezil Main Bagus, Fan Arsenal Jadi Kesal
- Elisabeth Novia Paparkan Tips Menjaga Hubungan dengan Kim Kurniawan
- Mencengangkan! Ini yang Dilakukan Conor McGregor Saat Berlibur di Ibiza, Spanyol
Sementara itu, Myanmar mencuat sebagai ancaman serius. Tengok saja hasil uji coba beberapa minggu terakhir.
Mereka bermain seri melawan Inter Milan U-18 2-2 (13/8). Sebelumnya, Pyae Sone Naing cs. takluk 2-4 kontra tim yang sama (11/8).
Pencapaian Myanmar layak diperhitungkan karena mereka menekuk Thailand U-19 2-1 pada Minggu (27/8).
Pelatih Myanmar, Rabah Benlabiz, melambungkan harapan yang sama seperti Indonesia, yaitu menjadi juara Piala AFF U-18.
"Kami punya waktu lima minggu untuk mempersiapkan tim di turnamen tahun ini. Saya juga memiliki pemain terbaik dan berusaha mendapatkan hasil bagus dalam pertandingan melawan Indonesia."
"Tujuan kami ialah menjadi juara. Semua pemain siap memasuki turnamen ini. Lihat hasil persiapan kami yang bagus. Kami bermain seri 2-2 melawan Inter Milan U-18. Para pemain sudah dibekali taktik dengan baik. Kami siap merebut gelar tahun ini," kata Rabah.
Menilik kekuatan itu, Indonesia layak waspada. Pasalnya, otomatis persaingan Grup B Piala AFF U-18 makin ketat karena ada tiga tim yang memperebutkan tiket lolos ke semifinal, yaitu Indonesia, Vietnam, dan Myanmar.
SKUAT PEMAIN INDONESIA U-19
KIPER: M. Riyandi, Gianluca Rossy, M. Aqil Savik.
BELAKANG: M. Rifad Marasabessy, Dedi Tri Maulana, Nurhidayat Haris, Rachmat Irianto, Julyano Nono, Kadek Raditya, Firza Andika, Irsan Lestaluhu, Samuel Christianson.
TENGAH: Luthfi Kamal, Asnawi Mangkualam Bahar, Syahrian Abimanyu, Witan Sulaeman, Resky Fandi W., M. Iqbal, Feby Eka Putra, Egy Maulana Vikri, Sadil Ramdani.
DEPAN: Hanis Saghara, M. Rafli Mursalim.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | TABLOID BOLA NO. 2.798 |
Komentar