Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Terungkap, Ini Alasan Panitia Olimpiade Siapkan 110.000 Kondom Gratis

By Fabianus Riyan Adhitama - Jumat, 9 Februari 2018 | 21:44 WIB
Olimpiade Musim Dingin di PyeongChang
Sportingnews.com
Olimpiade Musim Dingin di PyeongChang

Setiap tahun, panitia penyelenggara olimpiade selalu membagikan kondom gratis kepada atlet, jurnalis, dan semua orang yang terlibat dalam gelaran akbar tersebut.

Salah satu alasan panitia adalah mencegah penyebaran penyakit menular seksual.

Bahkan, 110.000 kondom gratis disiapkan untuk gelaran Olimpiade Pyeongchang tahun ini.

Namun yang jadi pertanyaan kemudian adalah, apakah hubungan seksual pada malam sebelum bertanding adalah ide bagus untuk para atlet?

Mitos tentang larangan melakukan hubungan seksual sebelum pertandingan ternyata telah ada sejak jaman Yunani dan Romawi Kuno.

Mulanya hal ini dikarenakan anggapan bahwa para atlet harus berkorban untuk menjadi yang terbaik.

Anggapan lainnya menyebut bahwa para atlet memerlukan banyak hormon pria (testosteron) karena hormon tersebut membuat mereka lebih agresif. Inilah yang kemudian membuat seks sebelum bertanding adalah ide yang buruk.

Ternyata, hal tersebut hanyalah mitos belaka. Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Physiology pada 2016 memberikan fakta yang berbeda.

Penelitian tersebut melibatkan sejumlah orang yang diminta untuk melakukan hubungan seksual sebelum berolahraga.

Hal ini dilakukan untuk melihat apakah kekuatan mereka berkurang sebelum atau sesudah hubungan seksual.

Hasilnya, tidak ada dampak langsung aktivitas seksual terhadap performa atletik dan kekuatan para atlet.

Dilansir dari US News, Rabu (07/02/2018), Dr Lauren Streicher, direktur medis di Northwestern Medicine's Center for Sexual Medicine and Menopause yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut juga mengatakan bahwa tidak ada satu studi pun yang menunjukkan dampak pada aktivitas seksual dan performa atletik.

Meski begitu, Streicher memberikan pengecualian jika para atlet tersebut tidak mendapatkan tidur nyenyak karena seks. Dengan kata lain, masalahnya ada pada kurang tidur.

(Baca Juga: Bahagia Tak Terbendung, Philippe Coutinho Pamer Foto Bersejarah)

Selain itu, penelitian ini juga menjelaskan kebiasaan merokok dan minum alkohol bersamaan dengan seks juga dapat menyebabkan efek negatif pada performa atlet.

Meski begitu, penelitian lain yang dipublikasikan dalam Journal of Sports Medicine and Physical Fitness pada 2000 membuat kesimpulan yang sedikit berbeda.

"Kemampuan pemulihan seorang atlet dapat terpengaruh jika dia melakukan hubungan seksual sekitar 2 jam sebelum bertanding," tulis penelitian tersebut dikutip dari CNN, 8 Agustus 2016.

Simpulan tersebut mereka dapatkan setelah melakukan penelitian terhadap 15 atlet berusia 20 hingga 40 tahun.

Percobaan pertama, para atlet diminta untuk "puasa" seks sebelum berolahraga. Para atlet diminta menyelesaikan tes stres dengan olahraga sepeda pada pagi hari dan tes mental di sore hari.

Pada percobaan kedua, para atlet diminta melakukan hubungan seksual semalam sebelum olahraga. Kemudian kedua tes di atas dilakukan kembali.

Dalam kedua percobaan tersebut, mereka sama-sama diambil darahnya untuk mengukur kadar testosteron. Para peneliti tidak menemukan bahwa aktivitas seksual memiliki efek signifikan terhadap performa atlet selama olahraga.

Namun, para peneliti mengamati bahwa saat olahraga pagi setelah malamnya berhubungan seksual, detak jantung para atlet lebih tinggi.

Inilah yang membuat mereka menyimpulkan bahwa hubungan seksual 2 jam sebelum bertanding akan mempengaruhi performa atlet.

Jadi, apakah hubungan seksual adalah ide bagus untuk para atlet yang akan bertanding?

(Baca Juga: Saking Cintanya, Pemain asal Ghana Potong Rambut Model Pizza)

Menurut laporan CNN pada 2012, Maria Cristina Rodríguez Gutierrez, direktur kedokteran olahraga di National Autonomous University of Mexico mengatakan bahwa seks bukan ide yang buruk.

"Setiap atlet, baik profesional atau amatir, dapat melakukan hubungan seks selama dia tidur lebih awal, tidak dehidrasi, menghindari alkohol dan minuman yang mengubah mood karena semua ini berdampak negatif pada tubuh mereka," ungkapnya.

"Aktivitas seksual tidak boleh dilarang bagi atlet, karena tidak ada bukti ilmiah untuk itu. Hal yang sama berlaku untuk pria dan wanita," sambungnya.

*Catatan Redaksi: Berita ini telah tayang di Kompas.com, Jumat (9/2/2018) dengan judul Kondom Gratis di Olimpiade, Buktikan Seks Tak Pengaruhi Performa Atlet.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Fabianus Riyan Adhitama
Sumber : sains.kompas.com/Resa Eka Ayu Sartika

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
16
39
2
Chelsea
17
35
3
Arsenal
17
33
4
Nottm Forest
17
31
5
Bournemouth
17
28
6
Aston Villa
17
28
7
Man City
17
27
8
Newcastle
17
26
9
Fulham
17
25
10
Brighton
17
25
Klub
D
P
1
Persebaya
16
37
2
Persib
15
35
3
Persija Jakarta
16
28
4
PSM
16
27
5
Borneo
16
26
6
Dewa United
16
25
7
Arema
16
25
8
Bali United
15
24
9
Persik
16
24
10
Persita
16
24
Klub
D
P
1
Atlético Madrid
18
41
2
Real Madrid
18
40
3
Barcelona
19
38
4
Athletic Club
19
36
5
Villarreal
18
30
6
Mallorca
19
30
7
Real Sociedad
18
25
8
Girona
18
25
9
Real Betis
18
25
10
Osasuna
18
25
Klub
D
P
1
Atalanta
17
40
2
Napoli
17
38
3
Inter
16
37
4
Lazio
17
34
5
Fiorentina
16
31
6
Juventus
17
31
7
Bologna
16
28
8
Milan
16
26
9
Udinese
17
23
10
Roma
17
19
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X