Pelatih kepala tim nasional bulu tangkis Thailand berkebangsaan Indonesia, Rexy Mainaky, mengatakan bahwa sejarah memiliki kaitan dengan performa tim pada kejuaraan beregu sekelas Piala Thomas dan Piala Uber.
"Berdasarkan sejarah, hanya ada beberapa negara yang benar-benar mendominasi Piala Thomas. Mereka adalah Indonesia, China, dan Malaysia. Tetapi, tentu saja dalam dua edisi terakhir, kami dikejutkan oleh Jepang dan Denmark," kata Rexy Mainaky yang dilansir BolaSport.com dari NST.
Keterlibatan sejarah inilah yang kemudian membuat Rexy tidak merasa terkejut saat dimintai komentar tentang pemilihan skuat Malaysia pada Piala Thomas 2018 yang akan digelar di Impact Arena, Bangkok, Thailand, pada 20-27 Mei mendatang.
(Baca Juga:Ini Bukti Kekuatan Bulu Tangkis India Sudah Diakui Dunia )
Pada Piala Thomas 2018, Malaysia menurunkan skuat yang komposisinya campuran pemain senior dan junior.
Pada nomor tunggal, Malaysia memanggil Leong Jun Hao yang saat ini baru berusia 18 tahun, sementara pada nomor ganda, skuat Negeri Jiran akan diisi pasangan Aaron Chia/Soh Wooi Yik yang masing-masing baru berumur 21 dan 20 tahun.
"Saya percaya para pelatih telah melakukan pekerjaan rumah mereka. Ini bisa menjadi tim yang layak untuk Malaysia," kata Rexy ketika ditanya mengenai apakah Malaysia telah membuat skuat yang bagus dilansir BolaSport.com dari NST.
"Jika Anda ingat, tim Indonesia pada Piala Thomas kali ini sama dengan edisi tahun 2014 (New Delhi). Indonesia mengirim tim muda, tetapi mereka adalah investasi untuk masa depan," ucap peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 bersama Ricky Subagja itu.
"Dua tahun berselang (Piala Thomas 2016) Indonesia bisa melaju hingga ke final. Mungkin Malaysia terinspirasi dengan sesuatu seperti itu," ujar Rexy lagi.
Selain berkaca pada keberhasilan Indonesia, Malaysia juga memiliki sejarah bagus sepanjang gelaran Piala Thomas dari waktu ke waktu.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Nst.com.my |
Komentar