Ia menggunakan metode model data dan statistik yang lengkap pada setiap pemanjatan yang dilakukan para atletnya dan hal ini tergolong baru di dunia panjat tebing Indonesia.
Kedisiplinan dalam melatih menjadi modal utama Hendra untuk membangun generasi emas Indonesia di nomor panjat tebing.
(Baca Juga : Jadwal MotoGP Belanda 2018 - Pembuktian Jorge Lorenzo di Tengah Kedigdayaan Valentino Rossi dan Marc Marquez)
"Yang pasti pemanjat harus bisa kontrol diri sendiri. Setiap hari saya kasih mereka catatan waktu mereka, supaya mereka tahu dan bisa meningkatkan kepercayaan dirinya sebelum bertanding," ujar Hendra.
Berkat tangan dingin eks pelatih tim panjat tebing DKI itu, Indonesia bisa menyalip dominasi prestasi Rusia di level elite dunia.
Pada salah satu seri Kejuaraan Dunia Panjat Tebing (IFSC World Cup) 2018 yang digelar di Rusia dan China, panjat tebing Indonesia sukses membawa pulang ke tanah air tujuh medali, yakni satu emas, tiga perak, dan tiga perunggu.
"Saya biasanya mengevaluasi para atlet secara langsung dan mengingatkan kepada mereka bahwa jangan hanya di indonesia menjadi singa, di luar juga harus menjadi singa," ucap Hendra.
Tak hanya itu, ia selalu menerapkan kepada anak asuhnya untuk selalu tenang jelang pertandingan.
"Jika kondisi saya sedang berambisi sekali untuk menang, saya melihat coach Hendra dan setelah itu kami akan bertanding dengan keadaan tenang," tutur Aspar yang meraih runner-up di nomor speed putra, Kejuaraan Dunia Panjat Tebing 2018 Rusia itu.
(Baca Juga : Jadwal F1 Austria 2018 - Menangi Balapan Lagi Lewis Hamilton?)
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar