Di Kejuaraan Dunia 2018 misalnya, ia langsung tersingkir di babak pertama akibat kekalahan 12-21 dan 16-21 dari pebulutangkis Malaysia, Daren Liew.
Sebelumnya, Jojo terhenti di babak pertama Indonesia Open 2018 serta mentok di 16 besar Malaysia Open.
"Saat Asian Games dimulai, pelatih dan orangtua meminta saya tetap fokus walau sebelumnya banyak orang yang berkomentar negatif serta memandang sebelah mata," ujar Jojo.
Hanya, Jojo menolak anggapan bahwa medali emas tunggal putra Asian Games 2018 yang diraihnya merupakan pembuktian kepada pihak yang berkomentar negatif tersebut.
"Gelar ini hanya membuat saya percaya diri dan bukan pembuktian kepada orang yang memandang sebelah mata kepada saya," ucap lelaki kelahiran 15 September 1997 tersebut.
(Baca Juga: Indonesia Tambah Emas Melalui Karateka Rifki Ardiansyah Arrosyiid)
"Kalau sekadar ingin menunjukkan ke orang bahwa saya bisa juara, saya kurang setuju dengan anggapan itu. Ini hanya membuat saya lebih percaya diri agar bisa lebih baik ke depannya," katanya.
Keyakinan bahwa ia bisa berdiri sejajar dengan pebulu tangkis top dunia lainnya inilah yang membuat Jojo tampil prima sepanjang Asian Games 2018, termasuk saat menang di partai puncak melawan Chou Tien-chen.
Hanya, Jojo tak menganggap duel itu yang terberat baginya sepanjang Asian Games 2018.
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar