Akan tetapi, seiring dengan makin canggihnya teknologi video game, plus kian mahalnya biaya untuk memainkan olahraga tradisional, eSports membuka banyak kemungkinan untuk menikmati olahraga tanpa perlu melakukannya secara nyata.
Di tengah perkembangan masifnya yang tidak terbantahkan, masih ada banyak diskusi soal pro dan kontra eSports.
Yang menjadi persoalan utama adalah eSports berkembang di kalangan masyarakat berusia muda.
Nilai positif dan negatif dari aktivitas menekuni video game, yang menjadi dasar dari eSports, benar-benar jadi harus diperhitungkan.
(Baca juga: Asian Games 2018 - Menpora Akan Cairkan Bonus bagi Peraih Medali Pekan Depan Tanpa Pajak)
Secara mudah, seperti dikutip oleh Bolasport.com dari Thestudentview, nilai positif bermain game antara lain adalah membantu mengembangkan kemampuan anak-anak untuk menyelesaikan problem, melatih kerja sama tim, serta membangun kemampuan komunikatif dan kreativitas.
Tambahannya, mereka juga bisa mengembangkan kemampuan membaca dan menulis.
Video game, dalam hal ini eSports, membantu anak-anak untuk bersosialisasi dan berkompetisi secara sehat dengan orang lain.
Melakukan eSports juga sangat minim memiliki kemungkinan mengalami cedera walaupun bukan berarti mustahil.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Thestudentview.org |
Komentar