Ia mulai mencoba membuat lukisan modern yang menjadi sarana untuk menyampaikan kritik sosial, khususnya tentang perlakuan terhadap penyandang disabilitas.
Sejumlah karya lukisannya pun diapresiasi, hingga Damai mendapatkan kesempatan untuk memamerkan kepada publik.
"Dulu saya kritik lewat lukisan. Lukisannya dipamerkan di Jepang, kemudian pernah juga di Yogyakarta," tutur Damai.
Damai pun tak cuma aktif sebagai seniman. Ia mengaku juga bekerja seperti orang-orang pada umumnya.
Di Bali, ia bekerja di sebuah tempat yang bergerak di bidang kerajinan tangan bernama Mitra Bali.
Terkadang Damai juga menjalani kegiatan sebagai pemandu wisata (guide) bagi turis-turis asing.
Damai sangat menikmati aktivitasnya sebagai pemandu turis asing karena bisa sekaligus mengasah kemampuannya dalan berbahasa Inggris.
Tak hanya itu, Damai juga sanggup menciptakan kursi roda untuk kaum difabel.
Merasa masih mampu melakukan kegiatan di bidang lain, Damai pun mulai mencoba aktif berolahraga.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar