Lolos dari hadangan Lin Dan, Anthony menjumpai pemain nomor satu dunia sekaligus unggulan teratas dari Denmark, Viktor Axelsen.
Meski di atas kertas tidak diunggulkan, Anthony membuktikan bahwa hasil di lapangan bisa berbeda dengan predikat yang menempel.
Pada laga itu, Anthony menang dua gim langsung dengan skor 21-18, 21-17.
Memasuki babak perempat final, ujian Anthony pun berlanjut.
(Baca juga: China Open 2018 - 4 Juara Dunia Jadi Korban Anthony Menuju Podium Kampiun)
Kali ini, pebulu tangkis berusia 21 tahun itu menghadapi juara bertahan sekaligus wakil tuan rumah, Chen Long.
Anthony sempat tertinggal satu gim lebih dulu pada laga ini, tetapi dia mampu membalikkan keadaan dengan memenangi dua gim berikutnya.
Anthony pun maju ke semifinal berkat kemenangan dengan skor 18-21, 22-20, 21-16 atas Chen Long.
Pada babak empat besar, Anthony dihadapkan dengan ulangan semifinal Asian Games 2018.
Akan tetapi, tak seperti hasil pada pesta olahraga empat tahunan negara-negara Asia tersebut, kali ini Anthony berhasil mengalahkan Chou Tien Chen (Taiwan) dengan skor 12-21, 21-17, 21-15.
Ujian terakhir Anthony Sinisuka Ginting ialah Kento Momota, sang juara dunia 2018.
Kendati statusnya kalah mentereng, Anthony merupakan salah satu pemain yang berhasil mengalahkan Momota sejak bebas dari hukuman akibat kasus judi ilegal.
Kini, Anthony boleh berbangga diri karena dia tak cuma meraih gelar juara China Open 2018 tetapi juga menjadi satu-satunya pemain yang mampu mengalahkan Momota sebanyak dua kali.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar