Seorang kontributor berkata, "Anda lebih berharga di mata Tuhan."
Sejumlah Faceboker kecewa terhadap aturan itu karena ada atlet Indonesia berhijab yang meraih medali emas di Asian Games 2018, Agustus lalu, seperti pada cabang taekwondo dan pencak silat.
"Seharusnya tak ada perbedaan antara Asian Games dan Asian Para Games," tulis seorang Facebooker yang mengakui dirinya panitia Asian Games 2018 untuk cabang bela diri jiujitsu.
Orang itu menjelaskan, "Ketika saya berada di panel Asian Games untuk jiujitsu, para atlet dari Uni Emirat Arab, Iran, dan Indonesia memakai penutup kepala, tidak ada masalah."
"Mereka menggunakan hijab khusus yang telah distandarisasi."
"Kenapa sekarang tiba-tiba ada perbedaan?"
Senny Marbun, Presiden Komite Paralimpik Indonesia, agak kesulitan menjawab dan mengalihkannya ke pelatih judo, Latif.
“Ini sangat sensitf, tanyakan saja ke pelatih," ujar Senny Marbun.
Latif, sebagaimana mayoritas rakyat Indonesia, mengaku telah meminta panitia untuk mengizinkan Miftahul Jannah bertanding.
"Aturan itu baru diterapkjan kemarin (Minggu) setelah rapat teknis," ucap Latif.
"Kami coba memperjuangkan kasus Miftahul Jannah."
"Satu-satunya alasan untuk penerapan aturan ini adalah keamanan, itu kata mereka," tutur Latif.
Editor | : | Aulli Reza Atmam |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar