"Saya senang bermain dengan Sergio, kami yang awalnya menempati peringkat ke-12 di liga bisa menjadi peringkat keempat. Lalu salah seorang petinggi klub menawari saya pindah ke Bali United," ujar Marcos Flores dilansir BolaSport.com dari FTBL.
Namun, kepindahan ke Bali United dinilai Marcos Flores sebagai sebuah kesalahan dalam kariernya.
(Baca Juga: The Jak Mania Meragukan Kualitas Pemain Incaran Persija)
"Untuk gaya hidup, semuanya pasti senang bermain di Bali. Namun buat saya, saya selalu ingin bersaing," tutur Marcos Flores.
"Saya tak ingin selesai begitu saya. Saya selalu ingin bersaing. Saya tak ingin berlibur di pantai dan punya gaya hidup mewah, tapi selalu menelan kekalahan," ucap pria 33 tahun itu.
Marcos Flores juga mengeluhkan fasilitas yang ada di klub-klub Indonesia yang menurutnya masih jauh dari sempurna.
Di Bali United misalnya, Marcos Flores menyoroti tak ada ruang ganti yang bisa ia gunakan untuk berganti seragam latihan.
"Fasilitas di Indonesia sangat aneh. Di Bali United kami disebut menjadi tim dengan fasilitas terbaik. Namun di sana tak ada ruang ganti!" katanya.
"Kami tak punya ruang ganti, kami akan datang ke tempat latihan dan manajer memberikan alat latihan kami. Kami harus berganti pakaian di sisi lapangan di mana banyak orang berlalu lalang, itu seperti tempat umum," ucap Flores.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | ftbl.com.au |
Komentar