BOLASPORT.COM – Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria bicara tegas soal harapannya untuk sepak bola Indonesia termasuk soal persoalan pengaturan skor yang sedang mengemuka.
Ratu Tisha Destria selaku Sekjen PSSI pun menegaskan sikap dan komitmennya termasuk soal pernyataannya tentang kasus pengaturan skor.
Pada Selasa (12/2/2019) petang, Ratu Tisha memberikan kesempatan secara khusus kepada BolaSport.com dan Kompas.com melakukan wawancara.
Baca Juga: PSSI Penuh Tekanan, Ternyata Pria Ini yang Menguatkan Ratu Tisha
Namun, wawancara khusus ini harus dilakukan tak di kantor PSSI, melainkan di sebuah rumah sakit yang ada di Jakarta.
Sebab, Ratu Tisha sedang menunggui salah satu orang tuanya yang sedang terbaring sakit dan telah beberapa hari dirawat di rumah sakit tersebut.
Baca Juga: Kasus Marko Simic dan Aturan Tarkam dari PSSI, Ini Kata Ratu Tisha
Dengan wajah semringah walau terlihat ada kekelahan di rautnya, Ratu Tisha meladeni semua pertanyaan soal kariernya di sepak bola.
Pendiri Labbola ini pun bicara lantang soal komitmen dan siap kerja keras atas apa yang telah diembannya sekarang.
Baca Juga: EKSKLUSIF - Ratu Tisha Buka Suara soal Tersangka Perusak Bukti Pengaturan Skor
”Saya sebagai profesional muda bangga terpilih sebagai Sekjen PSSI, yang pemilihannya juga dilakukan secara pro serta melalui berbagai tahap,” tutur Ratu Tisha.
”Saya juga punya komitmen untuk memajukan sepak bola Indonesia yang lebih baik.”
Baca Juga: Saat Kantor PSSI Digeledah, Ratu Tisha Izin ke Satgas Antimafia Bola
Soal spririt, Tisha juga mengatakan kalau banyak hal yang membuatnya selalu bersemangat.
”Bagi saya, tak hanya dari dalam PSSI saja yang membuat saya selalu semangat,” ucap Tisha.
Baca Juga: Musim 2019, Liga 1 dan Liga 2 Punya Badan Baru yang Independen
”Teman-teman media dan suporter adalah bagian penting dari pekerjaan ini. Jadi, saya tak punya alasan untuk patah semangat atas komitmen ini,” katanya menambahkan.
Tisha juga menegaskan, PSSI dalam membangun sepak bola Indonesia saat ini memiliki sejumlah harapan baru.
Apalagi, PSSI banyak diisi profesional muda khususnya di kesekjenan yang dipimpinnya.
”Menurut saya, keluarga PSSI punya harapan baru. Mereka banyak yang profesional muda yang mampu berkarya lebih baik dan lebih kreatif,” tutur Tisha.
Baca Juga: Menang Dramatis, Wakil Malaysia Terus di Trek Liga Champions Asia 2019
”Ini satu harapan yang tak boleh dipandang sebelah mata,” ucapnya tegas.
Soal isu Ratu Tisha hanya jadi ’boneka’ sejumlah petinggi atau pemangku kebijakan sepak bola Indonesia, Ratu Tisha punya jawaban yang sangat gambling.
”Sebagai profesional muda, saya bergabung dengan PSSI dengan background yang enggak main-main,” ujar Tisha.
Baca Juga: Liga Champions Asia 2019, Runner-up Liga Thailand Tersingkir Tragis
” Pada 2012, saya memutuskan untuk full berkarier di sepak bola. Bahkan, saya pun menempuh Pendidikan selama dua tahun di Inggris, Italia, dan Swiss,” kata lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dari semua hal itu, menurut Tisha, dia dan para profesional muda lainnya di PSSI menghasilkan banyak inovasi baru.
Baca Juga: Saat Manchester United Tumbang di Old Trafford, Paul Scholes Pesta
Disebutkannya, kerja sama internasional untuk area pengembangan pelatih, pemain, dan wasit hasil dari kerja mereka.
”Kini, PSSI memiliki kerja sama dengan FA dari Jerman dan Australia, termasuk menjalankan FIFA Forward Program serta Garuda Select yang sekarang di Inggris,” kata Tisha.
Baca Juga: Demi Timnas U-22 Indonesia, Malaysia Simpan Pemain Berbakat Ini
”Itu semua buah dari inovasi baru para profesional muda yang diterjemahkan oleh kami di kesekjenan,” ucapnya.
Pada momen ini, Ratu Tisha juga menegaskan soal kasus pengaturan skor yang mencuat dan sering namanya diseret ke persoalan itu.
Baca Juga: Vietnam Makin Berkembang, Enam Pemain Futsal Gabung Klub Spanyol
”Saya tegaskan untuk sekali lagi, dalam kasus dugaan pengaturan skor dan masalah serupa yang berkembang lainnya, saya tegaskan, saya tidak terlibat,” ucap Tisha dengan penuh penegasan.
”Saya siap kerja sama dengan semua pihak yang ingin membantu sepak bola kita lebih baik lagi, dalam hal ini satgas (Satgas Antimafia Bola) dan kepolisian.”
Baca Juga: Rian Firmansyah, Eks Pemain Liga 3 Tampil Memukau di Liga Malaysia
”Saya siap kerja sama dengan mereka dalam asistensi untuk memerangi hal ini. Namun yang pasti, semua tak boleh patah harapan dan harus melewati semua ini dengan baik,” ujar Tisha.
Baca Juga: Transparansi Liga Super Malaysia 2019, Ada Perputaran Uang 682 Miliar
Editor | : | Estu Santoso |
Komentar