Inggris, Spanyol, dan Jepang Memilikinya
Inggris adalah penemu sepak bola modern - setidaknya mereka sendiri beranggapan demikian. Di Inggris ada sebuah puncak selebrasi sepak bola nasional yang dilakukan setiap tahun, final Piala FA.
Piala FA diikuti oleh ratusan tim, mulai dari kasta teratas hingga kasta ke-10 dari level piramid sepak bola Inggris. Mengatakan bahwa Piala FA adalah kompetisi nasional sepertinya kurang menggambarkan bagaimana besarnya kompetisi ini bagi masyarakat lokal.
Setiap tahun, final Piala FA dilangsungkan satu minggu setelah semua kompetisi lain di Inggris selesai. Final Piala FA bahkan dianggap lebih penting kelasnya dibandingkan pekan terakhir Premier League, liga yang dikatakan terbesar di dunia saat ini.
Pekan itu, suporter kedua tim dan penonton biasa akan membaur menjadi satu di Stadion Nasional, Wembley. Orang-orang di rumah dan di bar akan menonton satu-satunya laga yang tersisa musim itu, Piala FA akan jadi perbincangan publik negara yang sangat menyukai sepak bola. Final Piala FA membuat semua orang pecinta sepak bola di Inggris menjadi satu untuk sama-sama merayakan olahraga kesukaan mereka.
Baca Juga : Secercah Harapan dan Kemiripan Liverpool dengan Indonesia
Hal yang sama juga terjadi di Spanyol dengan gelaran Copa del Rey. Awalnya muncul sebagai turnamen untuk merayakan penobatan Raja Alfonso XIII, kini Copa del Rey menjadi puncak selebrasi sepak bola di negeri semenanjung Iberia tersebut.
Tak usah jauh-jauh melihat ke Eropa, andai kita mengintip ke Jepang misalnya, hal serupa juga akan terlihat.
Emperor's Cup alias Piala Kaisar adalah puncak selebrasi sepak bola Jepang. Ini adalah kompetisi tertua di negeri matahari terbit yang sudah dilangsungkan sejak 1921, bahkan jauh sebelum Liga Jepang digulirkan.
Saat ini, semua tim profesional, semi-pro, liga regional, universitas, hingga SMA dari seluruh negeri bisa tampil dalam kompetisi tersebut. Bahkan sebelum Perang Dunia kedua, tim-tim dari Korea, Taiwan, dan Mongolia juga ikut tampil - mengingat mereka masih jadi bagian dari Jepang.
Editor | : | Thoriq Az Zuhri Yunus |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar