Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Piala AFC - Eksklusif Stephan Schrock, Tak Suka Disebut Naturalisasi

By Muhammad Robbani - Selasa, 23 April 2019 | 09:00 WIB
Pemain Ceres Negros, Stephan Schrock.
ceresfootball.com
Pemain Ceres Negros, Stephan Schrock.

BOLASPORT.COM - Pelatih Persija Jakarta, Ivan Kolev, menyebut bahwa lawan mereka pada Piala AFC 2019, Ceres Negros, sebagai klub Eropa.

Ucapan Ivan Kolev mengacu dari banyaknya pemain Ceres Negros yang punya garis keturunan dari luar Filipina.

Baca Juga : Pelatih Persija Nilai Permainan Ceres Negros Seperti Tim Eropa

Sontak kata naturalisasi pun muncul di benak saat mengingat sepak bola Filipina yang memang sudah terlanjur identik menggunakan pemain-pemain keturunan. 

Piala AFF 2010 jadi awal stereotip yang terus mengaitkan bahwa perkembangan sepak bola Filipina dibangun oleh pemain-pemain keturunan.

Bagaimana tidak, Filipina yang biasanya menjadi bulan-bulanan peserta Piala AFF, tampil mengejutkan dengan melaju ke babak semifinal pesta sepak bola Asia Tenggara pada edisi tersebut.

Baca Juga : Piala AFC - Mengulik Lao Toyota dari Kapten Mereka Kazuo Honma

Saat itu, skuat timnas Filipina dihiasi oleh pemain-pemain bule karena memang mereka memiliki garis keturunan seperti dari Inggris, Amerika Serikat, Belanda, Jerman, hingga Islandia.

Dari sekian banyak pemain-pemain keturunan itu, Younghusband bersaudara, yakni James Younghusband dan Phil Younghusband, jadi yang paling menonjol dan diingat publik.

Dan Palami, Manajer timnas Filipina yang ditunjuk PSSI-nya Filipina (PFF) pada 2009, disebut-sebut sebagai aktor utama di balik kesuksesan bangkitnya gairah sepak bola di sana.

Sven-Goran Eriksson berpose dengan manajer timnas Filipina, Dan Palami
facebook.com/TheAzkalsPH
Sven-Goran Eriksson berpose dengan manajer timnas Filipina, Dan Palami

Ya, dia adalah pencetus ide untuk menjadikan timnas Filipina menembus peringkat 100 besar dunia secara ranking FIFA melalui program yang disebut sebagai Project 100.

Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu langkah awalnya adalah memaksimalkan potensi-potensi pemain keturunan yang ternyata memang terbukti manjur.

Penggemar Liverpool mengenal istilah Miracle of Istanbul yang mengacu atas keberhasilan The Reds menjadi kampiun Liga Champions pada 2005.

Baca Juga : Misi Kaya FC Mengharumkan Sepak Bola Filipina Lewat Piala AFC

Maka publik sepak bola Filipina juga punya istilah Miracle of Hanoi, atas kesuksesan The Azkals bermain bagus dan tak terkalahkan sepanjang fase grup Piala AFF 2010 di Hanoi, Vietnam.

Miracle of Hanoi sendiri merupakan sebuah periode yang disebut-sebut media lokal sebagai renaissance sepak bola Filipina.

Kini, tradisi timnas Filipina menggunakan pemain-pemain keturunan masih terus berlanjut seperti yang terlihat pada Piala AFF 2018.

Pelatih timnas Indonesia saat itu, Bima Sakti, menyebut Filipina sebagai tim yang dihuni pemain-pemain blasteran.

Ucapan Bima Sakti rupanya membekas di hati salah satu gelandang timnas Filipina, Stephan Schrock, yang sepertinya tersinggung dengan hal tersebut.

"Panggil kami blasteran sepanjang hari, tetapi ketika bertemu di lapangan, hanya setengah dari Anda yang akan tersisa," begitu ungkapan balasan dari Stephan Schrock yang seperti membalas ucapan Bima Sakti.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Call us half-blood all day, but once we’ve met on the pitch, only half of you will be left.

A post shared by Stephan M. Cabizares Schröck???????? (@schroecky) on

Jika Indonesia hanya mengenal satu kewarganegaraan, maka Filipina mengizinkan penduduknya untuk punya dua kewarganegaraan (dual citizenship).

Penjelasan di atas itulah yang mendasari Stephan Schrock untuk menyebut bahwa dirinya merupakan orang Filipina, meski punya darah Jerman.

BolaSport.com pun mendapatkan kesempatan untuk membicarakan hal tersebut bersama Stephan Schrock yang kini tengah berada di Jakarta dalam rangka Piala AFC 2019.

Klub yang dibela Stephan Schrock, Ceres Negros, akan dijamu Persija Jakarta pada matchday keempat fase Grup G Piala AFC di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Selasa (23/4/2019).

Meskipun berbeda konteks lantaran sang pemain sedang memperkuat klub bukan timnas, Ceres Negros sendiri tak ubahnya timnas Filipina yang banyak diisi oleh pemain keturunan.

Sebagai contoh, saat Ceres Negros menjamu Persija pada laga sebelumnya, The Busmen, menampilkan delapan pemain keturunan dan tiga pemain asing dalam susunan starting XI mereka.

Anda tidak suka dipanggil sebagai pemain asing, kenapa?

Saya bukan pemain asing, saya punya ibu Filipina dan ayah Jerman. Jadi saya punya dua kewarganegaraan, sama seperti pemain-pemain (Ceres Negros) lainnya.

Saya tak tahu kenapa mereka berpikir kami adalah pemain naturalisasi. Penjelasannya mudah, kondisi orang Filipina yang punya darah keturunan itu berbeda dibanding negara lain. Akan tetapi, kami (orang Filipina keturunan) adalah bagian dari kedua negara ini.

Saya tak tahu apa sih masalah yang membedakan kami (pemain keturunan)? Ada banyak juga pemain Indonesia yang punya darah keturunan seperti kami di Jerman, Spanyol, atau Inggris, dan liga top lainnya.

Mungkin (Indonesia) bisa mencari pemain-pemain ini di sana seperti yang kami (Filipina) lakukan. Pemain lokal dan homeground Indonesia juga bagus, mungkin bahkan bisa lebih baik.

Gelandang Ceres Negros, Stephan Schrock saat ditemui BolaSport.com di mixed zone Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin (22/4/2019).
MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM
Gelandang Ceres Negros, Stephan Schrock saat ditemui BolaSport.com di mixed zone Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin (22/4/2019).

Sebelum datang ke Filipina, pemain berusia 32 tahun itu lebih dulu menghabiskan sebagian besar waktu bermainnya di Jerman.

Di sana, Stephan Schrock bermain untuk Greuther Furth (2004-2012), Hoffenheim (2012/13), Eintracht Frankfurt (2013/14), lalu kembali ke Greuther Furth (2014-2016).

Pada musim 2011-2012, dia menjadi bagian Greuther Furth yang promosi dari Bundesliga 2 ke Bundesliga.

Meski timnya promosi, Stephan Schrock kemudian pindah ke kontestan Bundesliga lainnya, Hoffenheim dan bermain semusim di sana pada 2012-2013.

Penampilannya bersama Hoffenheim mencuri hati klub Bundesliga lainnya yakni Eintracht Frankfurt yang mengikatnya dengan kontrak berdurasi dua musim hingga 2015.

Namun, bersama Eintracht Frankfurt dia lagi-lagi hanya bermain semusim dan pulang ke klub lamanya, Greuther Furth, pada 2014 yang sudah kembali tampil di Bundesliga 2.

Di level internasional, Stephan Schrock pun sebelumnya pernah memperkuat timnas U-18, U-19, dan U-20 Jerman.

Dia juga menjadi bagian timnas U-19 Jerman pada ajang UEFA Euro U-19 2005 bersama pemain-pemain beken seperti Ashkan Dejagah, Manuel Neuer, dan Kevin-Prince Boateng.

Anda pernah main di Hoffenheim, lalu apa alasannya mau bermain untuk Ceres Negros?

Ini cerita yang panjang soal bagaimana ini bisa terjadi, tetapi saya tak menyesal sekarang ada di sini.

Saya senang bisa menjadi bagian dari kekeluargaan ini di klub yang hebat. Ya saya sangat senang di sini.

Baca Juga : Tentang Stadion Panaad, Kandang Dua Klub Filipina di Piala AFC

Bagaimana prediksi anda tentang pertandingan kontra Persija nanti?

Ini laga krusial dan penting buat Persija, mereka harus menang untuk bisa maju ke babak selanjutnya karena saat ini mereka tak punya poin yang cukup.

Kami sadar dengan hal itu, tetapi kami juga mau menang. Kami mau mendapatkan tiga poin lagi.

Kamu sudah pernah main di SUGBK ya pada Piala AFF 2018?

Ya, atmosfernya sangat bagus, menyenangkan main di sini, fans di sini sangat antusias dengan tim mereka, saya menyukai dan sangat menghormati hal itu.

Sangat bagus main di tempat dengan atmosfer seperti ini.

Kami juga punya basis suporter besar, tetapi tidak seperti di sini dan sebesar stadion ini. Maklum, Persija punya sejarah yang lebih panjang daripada Ceres.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Jadwal pertandingan leg pertama Babak 8 besar Piala Indonesia 2018. #pialaindonesia #pssi #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Septian Tambunan
Sumber : BolaSport.com
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
25
60
2
Arsenal
25
53
3
Nottm Forest
25
47
4
Man City
25
44
5
Bournemouth
25
43
6
Chelsea
25
43
7
Newcastle
25
41
8
Fulham
25
39
9
Aston Villa
25
38
10
Brighton
25
37
Klub
D
P
1
Persib
23
50
2
Persebaya
23
41
3
Dewa United
23
40
4
Persija Jakarta
23
40
5
Bali United
22
37
6
Borneo
23
35
7
Persita
23
35
8
PSM
23
33
9
Persik
23
33
10
Arema
22
32
Klub
D
P
1
Real Madrid
24
51
2
Atlético Madrid
24
50
3
Barcelona
23
48
4
Athletic Club
23
44
5
Villarreal
24
41
6
Rayo Vallecano
23
35
7
Osasuna
24
32
8
Real Sociedad
23
31
9
Girona
24
31
10
Mallorca
23
31
Klub
D
P
1
Napoli
25
56
2
Inter
24
54
3
Atalanta
25
51
4
Lazio
25
46
5
Juventus
24
43
6
Fiorentina
24
42
7
Milan
24
41
8
Bologna
24
41
9
Roma
24
34
10
Udinese
24
30
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X