BOLASPORT.COM - Partai final Liga Champions bakal dihelat pada Sabtu (1/6/2019), bertepatan dengan bulan ramadan. Lalu bagaimana para pemain muslim menjalankan ibadah puasa?
Duel akbar sepak bola Eropa hadir pada 1 Juni mendatang saat Tottenham Hotspur akan berhadapan dengan Liverpool di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid.
Dua tim tersebut sama-sama melakukan hal luar biasa untuk lolos ke final pada laga semifinal.
Liverpool secara dramatis mengalahkan Barcelona dengan agregat 4-3, sementara Spurs menaklukkan Ajax 3-3 (unggul secara agresivitas gol tandang).
Namun demikian, seperti kita ketahui laga Liga Champions dilaksanakan bertepatan dengan bulan ramadan.
Itu berarti merupakan kewajiban bagi seorang muslim untuk menjalankan ibadah puasa. Tidak terkecuali, bagi para pemain sepak bola.
Baca Juga: Mr. Reliable Liverpool Jadi Incaran Utama Paris Saint-Germain
Setidaknya ada 6 pemain muslim yang berlaga di final Liga Champions kali ini yang mempertemukan Tottenham Vs Liverpool.
Dari kubu Tottenham, ada dua pemain yakni Moussa Sissoko dan Serge Aurier yang merupakan muslim taat.
Sedangkan di kubu Liverpool, terdapat 4 pemain muslim yakni Mohamed Salah, Sadio Mane, Xherdan Shaqiri dan Naby Keita.
Lalu bagaimana mereka menjalankan ibadah puasa saat pertandingan penting?
Benua Eropa tengah memasuki musim semi sehingga puasa dijalani kurang lebih 16 jam yang dihitung imsak sekitar pukul 03.30 dan waktu berbuka puasa pukul 21.30.
Para pemain sepak bola yang mempersiapkan laga penting tentu akan berpengaruh staminanya karena mereka tidak makan dan minum selaam 16 jam sehari.
Liverpool sendiri telah mengalami hal serupa di laga final Liga Champions pada musim 2017-2018, saat tumbang dari Real Madrid 1-3 di Kyiv, Ukraina.
Br Sadio Mane @10SadioMane Sujood Shukr after scoring goal yesterday against Fulham and posting the picture on his IG account.
By Allah, it’s fantastic to see Muslims like him continue to carry their #Islamic identity on their shoulders. Allahumma barik lahu! pic.twitter.com/mQe8nPPVRQ
— Muslim Council HK (@muslimcouncilhk) 18 March 2019
Manajemen Liverpool membuat rencana khusus bagi pemain muslim yang berlaga di final. Selain Mohamed Salah dan Sadio Mane, ada Emre Can juga yang masih berseragam Liverpool.
Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Fisioterapis Liverpool, Ruben Pons dilansir BolaSport.com dari Liverpool Echo saat itu.
"Kami di Marbella dan seorang nutrisionis telah memberikan rencana khusus," ujar Pons kepada stasiun radio Spanyol, Cadena SER.
"Besok (Jumat) dan saat matchday mereka tidak akan berpuasa, jadi itu tak berpengaruh kepadanya," ujarnya.
Untuk musim ini, kemungkinan aturan tersebut tetap diberlakukan oleh Liverpool.
Apalagi sama seperti musim lalu, Liverpool juga menjalani pemusatan latihan di Marbella, Spanyol jelang final Liga Champions.
Baca Juga: Berita Transfer - Cornet Angkat Bicara soal Ketertarikan Liverpool
Pelatih Juergen Klopp sendiri menyerahkan pilihan untuk berpuasa atau tidak kepada pemainnya.
"Agama adalah privasi, itu bagaimana saya memahaminya," kata Klopp dikutip dari Goal.
Sementara di kubu Tottenham, mereka melakukan persiapan jelang Liga Champions di Hotspur Way, kemungkinan juga menganjurkan dua pemain muslimnya untuk tidak berpuasa demi menjaga kondisi fit.
Hal ini berkaca dari keputusan pemain Ajax yang berpuasa, namun tidak direkomendasikan oleh fisioterapis klub.
Saat laga semifinal Liga Champions melawan Spurs, 3 pemain Ajax melakukan puasa yaitu Noussair Mazraoui, Hakim Ziyech dan Zakaria Labyad.
Mereka berpuasa dari pukul 6 pagi dan berbuka pukul 21.15 malam. Sedangkan kikc-off pada pukul 21.00, mereka pun meminum sebuah cairan gel setelah 15 menit jalannya laga.
Baca Juga: Mohamed Salah Kalah Cepat dari Kiper Tim Degradasi Liga Inggris
Mazraoui and Ziyech are apparently fasting for Ramadan and had to wait til the 24th minute of tonight’s game before refueling. Whatever they had, certainly did the trick for Ziyech #AJATOT pic.twitter.com/95Op5s7NUi
— Matt Spiro (@mattspiro) 8 May 2019
Akan tetapi keputusan mereka untuk berpuasa mendapat pertentangan dari fisioterapis Ajax, Raymond Verheijen.
"Akan menjadi kurang bertanggung jawab bagi mereka melakukan puasa ramadan pada saat seperti ini," kata Verheijen kepada De Telegraaf.
"Bayangkan jika pertandingan berjalan lebih dari 90 menit dan mereka harus bermain di babak perpanjangan waktu. Saya pikir pemain harus berpikir jika itu tidak mungkin," tambahnya.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | goal.com, Liverpool Echo, Cadena Ser, De Telegraaf |
Komentar