Diberitakan sebelumnya, Bali United telah melakukan Initial Public Offering (IPO) alias penawaran perdana kepada publik.
Dana sebesar Rp350 miliar berhasil dikantongi Bali United dari mekanisme IPO itu karena sebanyak 2 miliar lembar saham telah terjual.
Baca Juga: Bali United Berpotensi Dapatkan Dana Besar, Teco Yakin Tim Berprestasi
Kemudian, Saham Bali United yang kala IPO dilepas seharga Rp175 per lembar melonjak menjadi Rp296 per lembar pada pencatatan pertama.
Walhasil saham Bali United mengalami auto reject alias penghentian otomatis sistem perdagangan oleh pihak bursa karena peningkatan melebihi batas maksimal.
Pada harga saham Rp50-Rp200, kenaikan atau penurunan hingga lebih dari 35 persen menyebabkan terjadinya auto reject.
Sementara pada saham yang berharga Rp200-Rp5.000, batas maksimal naik dan turunnya menjadi 25 persen.
Adapun harga saham di atas Rp5.000, angka maksimal perubahannya menjadi lebih kecil yakni sebesar 20 persen.
CEO Bali United, Yabes Tanuri, senang dengan keberhasilan timnya melantai di bursa saham.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar