"Mau tidak mau harus berubah nama, karena di sini detail sekali dalam peraturannya," ujar Sitti Hikmawatty selaku anggota KPAI.
"Jangankan nama, warna saja yang menyerupai (brand image) sudah harus dihapus," tutur dia melanjutkan.
Sitti kemudian menegaskan bahwa KPAI sepakat pengembangan bakat dan minat anak di bidang olahraga bulu tangkis harus terus dilakukan.
Namun, ia berharap Djarum Foundation bisa membuat audisi bulu tangkis yang ramah anak, sesuai dengan yang telah diatur pada PP 109 tahun 2012.
Sebagai tindak lanjut, KPAI juga akan mengundang para kepada daerah yang menjadi tuan rumah pelaksanaan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis, di antaranya Walikota Bandung, Walikota Surabaya, Walikota Purwokerto, dan Bupati Kudus.
Pada 2018, KPAI sudah memanggil Djarum Foundation terkait eksploitasi anak.
Baca Juga: Thailand Open 2019 - Fitriani Gapai Perempat Final Pertamanya pada Turnamen Super 500
Namun, kala itu, Djarum Foundation meyakini bahwa audisi bulu tangkis yang mereka gelar bukan sebagai bentuk eksploitasi.
Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis sudah diselenggarakan sejak tahun 2006.
Saat ini, memasuki edisi 2019, audisi digelar di 5 kota yakni Bandung (28-30 Juli), Purwokerto (8-10 September), Surabaya (20-22 Oktober), Solo (27-29 Oktober), dan Kudus (17-19 November dan 20-22 November).
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar