Namun demikian, P. Maniam mengaku tidak akan melapor kepada AFF karena akan fokus pada hasil yang dicapai timnya
"Jadi, beberapa tim mungkin telah mendaftarkan pemain yang terlalu tua. Kami (tim Malaysia) tidak ingin terlibat lebih lanjut karena kami hanya ingin menggali pengalaman," tambahnya.
After ???????? #TimorLeste...
...Now it's ???????? #Laos who have been embroiled in age fraud accusations at the #AFFU15 Championship 2019! ????????#AFF #ASEAN #Malaysia #Thailand #Indonesiahttps://t.co/U12H5n0lvk
— FOX Sports Asia (@FOXSportsAsia) August 2, 2019
4. Lakukan Tes Kepadatan Tulang
Masih menurut P. Maniam, untuk mendeteksi usia pemain tidak hanya menyerahkan data soal identitas diri melainkan juga diadakan tes kepadatan tulang.
"Mengenai Freitas, saya diberi tahu kalo dia punya dua kartu identitas. Pemain tidak diwaijbkan untuk menjalani tes kepadatan tulang untuk verifikasi dalam turnamen ini," kata P. Maniam.
Ia mencontohkan seperti apa yang dilakukan pada kualifikasi Piala Asia U-16 September mendatang, bahwa semua peserta harus menyertakan hasil tes kepadatan tulang.
"Target utama kami ada di kualifikasi Piala Asia U-16 September nanti. Saya diinformasikan jika semua tim harus menyertakan hasil tes kepadatan tulang untuk verifikasi kualifikasi tersebut," tambahnya.
Baca Juga: Man United Siap Lempar Tawaran ke Anak Ajaib Ajax Senilai Rp790 Miliar
5. Lamanya Proses Investigasi
AFF belum juga mengeluarkan hasil investigasi memasuki matchday keempat Piala AFF U-15 2019 atau tiga hari setelah mereka mengeluarkan pernyataan resmi terkait dugaan pemalsuan umur.
Striker Timor Leste, Gali Freitas yang diduga terlibat pemalsuan umur masih bisa bermain dalam dua laga yakni melawan Indonesia pada (31/7) dan melawan Singapura pada (2/8).
Dalam dua laga itu, ia berhasil mencetak 3 gol sehinggga untuk sementara memuncaki puncak klasemen dengan torehan 7 gol.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar