BOLASPORT.COM - Valentino Rossi antusias untuk menjajal carbon swingarms yang sudah berkali-kali dimintanya dari Yamaha. Lantas, apa carbon swingarms itu?
Optimisme terlihat dari pernyataan Valentino Rossi saat ditanya soal rencana tim Monster Energy Yamaha pada tes MotoGP di Sirkuit Misano pekan ini.
Pasalnya, Valentino Rossi menyebut bahwa Yamaha—akhirnya—mengerjakan perbaikan-perbaikan yang sejak lama dia inginkan.
"Yamaha mulai bekerja untuk hal-hal yang benar, dengan akselerasi dan elektronik agar lebih mudah mengatur ban belakang," ujar Rossi, dilansir BolaSport.com dari Motorsport.
Baca Juga: Bos Ducati: Tanpa Marquez, Dovizioso Akan Menjadi Juara Dunia
"Ini sesuatu yang sudah saya minta sejak dua setengah tahun terakhir. Mungkin kami bisa membuat kemajuan agar lebih kompetitif pada akhir tahun ini dan tahun depan."
Salah satu komponen baru yang akan dijajal Rossi dalam tes nanti carbon fibre swingarm, atau swingarm berbahan serat karbon.
Carbon swingarm memang menjadi primadona di antara tim-tim pabrikan MotoGP. Tercatat, 4 dari 6 pabrikan telah beralih dari bahan alumunium yang konvensional ke serat karbon.
Umumnya, carbon swingarm digunakan oleh pabrikan yang memiliki motor dengan konfigurasi mesin V4 seperti Ducati, Honda, Aprilia, dan terbaru adalah KTM.
Baca Juga: Marc Marquez Tantang Juara Dunia F1 untuk Berduel dengan Dirinya
Adapun Yamaha memakai mesin berkonfigurasi inline-4, sama seperti Suzuki. Namun, memakai carbon swingarm rupanya adalah gagasan yang sudah lama dimiliki Rossi.
"Saya sudah memintanya berkali-kali. Saya pikir dan saya harap, carbon swingarm dapat membantu kami," ujar Rossi menambahkan.
Serat karbon memang memiliki banyak kelebihan saat diterapkan untuk pembuatan komponen yang permukaannya lebar, contohnya swingarm.
Hal itu seperti diterangkan Direktur Teknologi MotoGP Corrado Cecchinelli dalam wawancara dengan Crash.net pada awal tahun 2018 lalu.
Baca Juga: Joan Mir Siap Comeback di Sirkuit Misano Usai Pulih dari Cedera
"Untuk level kekakuan tertentu dan mempertimbangkan kekuatan yang dibutuhkan, swingarm akan lebih ringan jika berbahan serat karbon daripada aluminium," kata Cecchinelli.
Material yang ringan berguna untuk mengurangi beban terhadap ban belakang. Ini menjadi perbaikan penting bagi pembalap dengan masalah ban yang mudah aus, seperti Rossi.
Tidak hanya bobot yang lebih ringan, serat karbon juga memberikan kelebihan dalam hal fleksibilitas.
Artinya, menjadi lebih mudah untuk mengatur dimensi/ukuran dari komponen berbahan serat karbon tanpa mengorbankan kekuatan dan tingkat kekakuan yang diinginkan.
Baca Juga: F1 Tes Mobil untuk 2021, Janjikan Balapan yang Tak Lagi Bikin Ngantuk
Kelebihan ini tidak didapat saat memakai bahan alumunium. Jika terlalu tipis, swingarm alumunium akan lebih mudah patah atau rusak ketimbang swingarm serat karbon.
Karena lebih awet, swingarm serat karbon menawarkan biaya yang lebih murah daripada swingarm alumunium untuk perencanaan jangka panjang.
Namun biaya murah ini tidak berlaku jika dihitung berdasarkan hitungan per komponennya. Satu buah swingarm serat karbon lebih mahal daripada swingarm alumunium.
Padahal, untuk memperbaiki carbon swingarm diperlukan proses yang lebih rumit, termasuk pemindaian sinar X yang tidak bisa dilakukan di trek.
Baca Juga: Demi Kemenangan, Rins Biarkan Marquez Pimpin Balapan MotoGP Inggris
Pembalap LCR Honda, Cal Crutchlow, pernah mengeluhkan masalah itu. Status sebagai pembalap tim satelit membuatnya mendapat stok carbon swingarm yang terbatas.
"Marc Marquez dan Repsol Honda mendapat prioritas utama. Dan karena swingarm ini berharga 250 ribu euro (Rp3,9 miliar), kami tidak bisa selalu menggunakannya," ucap Crutchlow.
Finally also Cal @calcrutchlow has his carbon fibre swingarm. pic.twitter.com/dCz1qFcse3
— Peter Bom (@PeterBom4) March 7, 2019
Terlepas dari biaya per satuan yang mahal dan perawatan yang susah, perpaduan antara bahan yang ringan dan fleksibilitas akan memberikan banyak keuntungan.
Jika dibentuk dengan tepat, pembalap akan mendapatkan grip yang lebih besar, akselerasi lebih cepat saat keluar tikungan, serta daya tahan ban yang lebih panjang.
Baca Juga: MotoGP Inggris 2019 - Gara-gara Ban, Valentino Rossi Gagal Naik Podium
Akselerasi dan daya tahan ban belakang, dua kata kunci itulah yang selama ini dicari Valentino Rossi dari si kuda besi Yamaha YZR-M1 yang ditungganginya.
"Jadi saya berharap Yamaha dapat membawa carbon swingarm sesegera mungkin," ujar pembalap berjuluk The Doctor tersebut berharap.
"Kami tidak punya situasi yang sangat jelas soal ini [waktu pengembangan] tetapi saya berharap dan saya pikir tidak akan memakan waktu lama," tandasnya.
Tes resmi MotoGP terdekat akan digelar di Sirkuit Misano, San Marino, mulai hari ini, Kamis (29/8/2019), sampai besok Jumat (30/8/2019).
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | berbagai sumber |
Komentar