Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Akmal Marhali Sebut Statuta PSSI Hambat Munculnya Tokoh-tokoh Baru

By Hugo Hardianto Wijaya - Kamis, 10 Oktober 2019 | 07:45 WIB
Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali.
DOK. SAVE OUR SOCCER
Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali.

BOLASPORT.COM - Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, menyebutkan bahwa beberapa peraturan PSSI menghambat munculnya tokoh baru yang berintegritas.

Harapan masyarakat Indonesia akan terjadinya proses reformasi dan regenerasi di dunia sepak bola Indonesia selama 20 tahun terakhir sulit terwujud.

Pasalnya, sejumlah cara dan langkah yang telah dilakukan selalui menemui jalan buntu.

PSSI selaku federasi tertinggi sepak bola Indonesia tampak dibentuk sebagai sebuah kerajaan.

Baca Juga: Ini Alasan Winger Persebaya Dicoret dari Timnas U-23 Indonesia

Terdapat takhta di PSSI yang hanya diberikan pada pihak yang mau berkongsi dengan syarat tidak mengusik dinasti yang sedang dibangun.

Akibatnya, regenerasi untuk menyambut era baru PSSI sangat sulit terealisasi.

Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, menyatakan bahwa pada titik ini PSSI harus segera melakukan regenerasi.

Menurut Akmal masyarakat menginginkan munculnya tokoh-tokoh baru.

"Masyarakat menginginkan adanya tokoh-tokoh baru di federasi karena generasi lawas sudah dianggap gagal," ujar Akmal.

"Bila timnas saja harus regenerasi untuk mengatasi mandeknya prestasi, PSSI sebagai induknya sejatinya harus memberikan contoh."

Akmal mengungkapkan ada sejumlah peraturan pada Statuta PSSI yang bermasalah dan menyulitkan kemunculan wajah baru di dunia sepak bola Indonesia.

Salah satu yang bermasalah adalah pasal 38 ayat 4 yang mensyaratkan untuk menjadi anggota Komite Eksekutif harus sudah aktif di sepak bola nasional dalam koridor PSSI minimal selama lima tahun.

"Tafsirnya bisa bermacam-macam yang pada gilirannya tokoh baru yang punya idealisme akan sulit untuk memimpin PSSI," tutur Akmal menjelaskan.

Baca Juga: Sikap Fakhri Husaini Enam Pemainnya Gabung Garuda Select Jilid 2

"Apa maksud koridor PSSI? Apakah harus berada di dalam PSSI baru bisa mencalonkan diri?"

"Bagaimana buat mereka yang punya visi bagus, idealis dan berintegritas, aktif membina sepakbola bahkan mengembangkan sepakbola di luar lingkaran PSSI," katanya menambahkan.

Pada Kongres Pemilihan PSSI 2016, SOS sempat menguji coba kekuatan Statuta PSSI dengan mengajukan sejumlah calon muda.

Akan tetapi saat itu generasi lawas belum mau melepas jabatannya.

Baca Juga: Persija Pilihan Masa Depan Alfriyanto Nico, Anggota Garuda Select II

Ketua Komite Pemilihan pada Kongres Pemilihan PSSI, Syarif Bastaman bersama kolega dalam jumpa pers di Kantor PSSI, Jakarta, 4 Oktober 2019.
MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM
Ketua Komite Pemilihan pada Kongres Pemilihan PSSI, Syarif Bastaman bersama kolega dalam jumpa pers di Kantor PSSI, Jakarta, 4 Oktober 2019.

Akibatnya AK-37 (Aksi Kelompok Muda U-37) yang menjadi kompetitor K-78 waktu itu layu sebelum berkembang.

Beberapa calon muda seperti Arif Putra Wicaksono, Apung Widadi, Richard Ahmad, dan Rhendi Ariandra gagal lolos di Komite Pemilihan karena alasan tidak memenuhi syarat aktif lima tahun di PSSI.

Akmal menilai kejadian tahun 2016 berpotensi kembali terulang pada Kongres Pemilihan tahun ini.

Baca Juga: Persebaya Umumkan Otavio Dutra Belum Gabung dengan Timnas Indonesia

"Banyak calon-calon yang mendaftar saat ini terbentur syarat di statuta bila diberlakukan utuh," ucap Akmal.

"PSSI akan tetap dikelola pengurus lama. Kalaupun tampak baru hanya ganti casing. Mesinnya tetap.

"Inilah yang membuat mandeknya prestasi PSSI selama ini. Voter punya peran penting menentukan masa depan sepakbola Indonesia," kata Akmal tegas.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Metta Rahma Melati
Sumber : tribunnews.com
REKOMENDASI HARI INI

AC Milan seperti Orang Mancing kalau Mainkan Rafael Leao, Tak Tahu Kapan Tampil Apik atau Bapuk

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136