Pada awal babak kedua, Motta mengganti Ivan Radovanovic dengan Kevin Agudelo. Praktis formasi ini membuat mereka lebih menyerang dan lebih mengandalkan sisi sayap, dengan kini ada empat pemain di sana - atau bisa dibilang formasi 2-7-2.
Motta juga memasukkan Goran Pandev serta Christian Kouame untuk menambah daya gedor Genoa.
Hasilnya, selang 20 menit sejak masuk ke lapangan, Agudelo yang masuk pada awal babak kedua mencetak gol dan menyamakan kedudukan lewat tendangan keras kaki kiri.
Kouame tak ketinggalan, 10 menit setelah masuk, ia membalikkan keadaan lewat eksekusi tendangan gunting indah dan membuat Genoa menang 2-1.
Empat menit kemudian, Pandev mengamankan kemenangan Genoa lewat gol kaki kiri, 21 menit setelah dimasukkan Motta ke lapangan. Genoa menang 3-1.
3 - For the first time in Serie A history, a team have scored with all their three subs on players. Magic.#GenoaBrescia #SerieA pic.twitter.com/RLTevlzpEz
— OptaPaolo (@OptaPaolo) October 26, 2019
Dalam sejarah Serie A, belum pernah ada tiga pemain pengganti yang kemudian semuanya mencetak gol dalam satu pertandingan untuk satu tim yang sama. Tiga pergantian sempurna yang masuk dalam buku sejarah Liga Italia.
Akan tetapi, hal tersebut bukanlah yang terpenting. Selain tambahan tiga poin, Genoa kini seperti memiliki semangat baru dan juga identitas permainan yang baru, identitas yang memang sudah dikatakan Motta sejak lama.
"Ide saya adalah untuk bermain menyerang," ujar Motta saat masih di PSG U-19. "Saya ingin tim yang mengontrol permainan dengan umpan pendek, menaikkan garis tekanan, dan banyak bergerak dengan atau tanpa bola."
"Saya ingin pemain yang memiliki bola selalu punya tiga atau empat solusi dan ada dua rekan didekatnya untuk membantu."
Baca Juga: Serie A Ti Amo - Lukaku, Ular Pembunuh Setan dan Orang Suci
Editor | : | Thoriq Az Zuhri Yunus |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar