Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

FIFA Disebut Tidak Pernah Peduli dengan Rasisme Dalam Sepak Bola

By Estu Santoso - Selasa, 29 Oktober 2019 | 08:00 WIB
Mantan pemain Barcelona dan Manchester City asal Pantai Gading, Yaya Toure, bersiap laga bersama klu
Mamet
Mantan pemain Barcelona dan Manchester City asal Pantai Gading, Yaya Toure, bersiap laga bersama klu

BOLASPORT.COM – Gelandang Yaya Toure mengatakan FIFA tidak cukup banyak berbuat dalam membasmi rasisme sepak bola.

Eks pemain FC Barcelona ini secara tegas mengklaim kalau rasisme dalam sepak bola masih jauh dari kepedulian FIFA.

Yaya Toure pun menegaskam, seharusnya timnas Inggris keluar dari lapangan saat menghadapi nyanyian hinaan monyet.

Insiden itu terjadi saat menjalani laga tandang kontra tuan rumah Bulgaria pada Kualifikasi Piala Eropa 2020, beberapa waktu lalu.

Mantan gelandang FC Barcelona dan Manchester City yang kini berusia 36 tahun itu membuat komentar ini kepada AFP dan dikutip BolaSport.com setelah berprestasi di China.

Baca Juga: Presiden FIFA Tur ke Asia dan Sejarah Tercipta dari Sepak Bola Brunei

Baca Juga: Cetak Gol Lagi, Eks Striker Persija Paling Subur untuk Klub Siprus Ini

Pemain asal Pantai Gading ini mengkritik FIFA setelah klub yang dia bela kini, Qingdao Huanghai meraih tiket promosi ke Liga Super China 2020 pada akhir pekan ini.

Kembali ke kritiknya pada FIFA, Yaya Toure menyebut kemenangan 6-0 timnas Inggris atas Bulgaria di Sofia awal bulan ini dinodai oleh nyanyian rasisme dan itu sangat memalukan.

Apalagi, ada penghormatan Nazi dari sebagian penggemar Bulgaria.

Pertandingan ini dihentikan dua kali selama babak pertama, tetapi pemain Inggris memilih untuk menyelesaikan pertandingan daripada berjalan keluar lapangan.

”Ini memalukan, mengapa kamu (para pemain) tetap bermain untuk Inggris?” ujar Toure, yang telah terang-terangan berbicara tentang masalah rasisme sepak bola dengan sangat serius.

Baca Juga: Eks Pilar Persib, Juan Belencoso Masih Rajin Buat Gol di Liga Spanyol

”Mereka (FIFA) selalu berbicara, 'Blah, Blah, Blah', dan apa? Tidak ada yang berubah.”

Kenyataan yang pahit dari para pembuat keputusan pada sepak bola diakui Pemain Terbaik Afrika empat kali jauh dari kata memuaskan soal isu in

”Orang-orang dari FIFA toh tidak peduli, walau kami sudah membicarakan hal ini, tetapi masih saja berlanjut,” ujar Yaya Toure.

”Saya tidak ingin mengatakan bahwa saya tidak khawatir, saya khawatir,” kata mantan pemain internasional Pantai Gading itu.

Raheem Sterling, pemain depan timnas Inggris dan Manchester City, telah dipuji secara luas karena memainkan peran penting dalam melawan para pelaku rasisme di dalam dan luar negeri.

Namun Yaya Toure, mantan rekan setim Sterling di City, mengatakan itu: ”Itu tidak cukup baik.”

Toure, yang meraih tiga gelar Liga Inggris bersama City dan Liga Champions kala membela Barcelona, ​​yakin sudah saatnya para pemain mengambil tindakan lebih tegas.

Baca Juga: Chiangrai United Juarai Liga Thailand 1 2019 Berkat Head To Head

”Mereka harus serius tentang hal itu. Pemain perlu membuat langkah serius tentang hal itu kalau tidak mereka (para pelaku rasisme) akan terus melakukan itu,” kata Toure.

”Mereka harus dikeluarkan dari para pemain yang sedang lapangan.”

Toure pada momen ini juga bicara soal peran pentingnya bagi Qingdao dalam kemenangan 2-0 atas Shanghai Shenxin pada Sabtu (26/10/2019)) pada laga yang hanya dihadiri beberapa ratus penonton.

Kemenangan memastikan klub itu promosi ke Liga Super China 2020.

Namun, Toure yang gabung Qingdao Huanghai per Juli 2019 mengatakan, dia tidak mungkin tetap bersama klub ini tahun depan.

Baca Juga: Liga Belanda – PSV Digulung AZ, Ajax Pesta dan Makin Nyaman di Puncak

”Saya pikir semua ini akan selesai pada Desember 2019 atau Januari 2020. Saya akan pergi, karena saya ingin tantangan lain,” kata Toure, yang bersumpah untuk bermain sampai ia berusia 40 tahun.

”Orang-orang berpikir bahwa saya sudah selesai, tetapi saya belum selesai,” tuturnya.

Toure telah menikmati mantranya pada sepak bola China dan menekankan bahwa dia tidak pernah mengalami segala bentuk diskriminasi di negara ini.

”Ini pengalaman yang menyenangkan karena saya telah melihat orang-orang dengan mentalitas yang berbeda dari Eropa. Baik itu, cara bermain sepak bola, perasaan, dan perilaku mereka di lapangan," kata Toure.

”Ketika saya bermain di stadion, tidak ada yang memojokkan saya karena saya berkulit hitam. Itu budaya yang berbeda, mereka menghormati.”

”Di Eropa, banyak yang enggan menghormati siapa pun,” tuturnya.

Baca Juga: Liga Super China, Anak Asuh Fabio Cannavaro Nyaris Kalah dan Tertekan

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Estu Santoso
Sumber : afp.com
REKOMENDASI HARI INI

Mantan Manajer Honda Beri Pesan, Harus Pastikan Francesco Bagnaia Tidak Merasa Ducati 'Jatuh Cinta' kepada Marc Marquez

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136