"Apabila motornya tidak berubah setiap pekan. Maverick bisa berkonsentrasi menyesuaikan diri dengan setiap situasi," sambung sang pemimpin proyek.
Yamaha pada akhirnya lebih memilih mencari setelan dasar yang bisa digunakan untuk mencari performa optimal motor di setiap sirkuit.
Masih menurut penuturan Sumi, hasil yang diharapkan datang ketika MotoGP melangsungkan tes paruh musim di Sirkuit Catalunya pada pertengahan Juni silam.
Baca Juga: Kru Yamaha: Siapa Bilang Valentino Rossi Cuma Pasrah dengan Motornya
Kini giliran Vinales yang harus menemukan sentuhan terbaiknya. Kemenangan di Sepang tidak akan menjadi alasan Top Gun terlena dan berhenti berusaha.
"Dalam beberapa balapan saya memerlukan enam atau tujuh putaran untuk memahami caranya dan menyesuaikan gaya berkendara saya," kata Vinales.
"Berkali-kali saya kehilangan segalanya di lap-lap pertama, jadi ini akan menjadi tujuan utama kami untuk 2020—memperbaiki start dan mendapatkan sedikit tenaga tambahan."
Baca Juga: Palu Sudah Ada, Kini Jorge Lorenzo Tinggal Mencari Menteganya
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motorsportmagazine.com |
Komentar