BOLASPORT.COM - Mantan pembalap sekaligus legenda tim Aprilia, Loris Reggiani, menilai kehadiran Valentino Rossi masih sangat dibutuhkan dalam kompetisi MotoGP.
Sosok pembalap Monster Energy Yamaha MotoGP, Valentino Rossi, selalu menarik untuk diperbincangkan, bahkan saat dia menjalani masa sulit dalam kariernya.
Dari rider yang rutin menyabet gelar juara pada awal dekade 2000-an, Rossi kini menjadi pembalap semenjana yang jauh dari torehan kemenangan.
Kendati demikian, dukungan tak pernah surut diberikan oleh para fans kepada sang idola.
Aksi pembalap Italia berjulukan The Doctor itu pun selalu dinantikan dalam setiap balapan.
Hal tersebut tak lepas dari daya tarik serta kharisma pembalap yang telah mengubah wajah MotoGP menjadi seperti sekarang ini.
Memang, beredar banyak analisis mengenai kemunduran performa Rossi yang signifikan pada musim ini.
Beberapa menyebutkan bahwa bersinarnya para talenta muda membuat The Doctor kesulitan bersaing, sedangkan pendapat lain berujar bahwa Rossi mengalami masalah dengan motor Yamaha YZR-M1.
Secara personal, Rossi kerap mengeluhkan lemahnya grip alias daya cengkeram ban belakang sebagai problem utamanya saat ini.
Baca Juga: Marc Marquez Sebut Pencapaian Gemilang Musim Ini Akan Sukar Diulang
Hal itulah yang membuat Rossi tak mampu tampil habis-habisan pada setiap balapan.
Sebab, dia terlalu sibuk mengatur konsumsi ban belakang motornya.
Mengenai masalah tersebut, mantan pembalap Aprilia yang pernah berjaya di awal dekade 1990-an, Loris Reggiani, punya pendapat tersendiri.
Kendati tidak menyebutkan alasan khusus soal kemunduran The Doctor, Reggiani melihat kompetisi MotoGP 2019 sebagai permulaan dari akhir karier Rossi.
"Saya melihat bahwa akhir karier Rossi sudah dimulai, ditunjukkan dengan penurunan performa yang cukup tajam," ujar Reggiani, dikutip Bolasport.com dari Tuttomotoriweb.com.
"Semua bermula di Mugello (MotoGP Italia). Pada musim ini, dia harus melalui Q1, sementara para musim lalu Rossi bisa meraih pole position," kata dia mengimbuhkan.
Namun, Reggiani tak lantas menyimpulkan bahwa Rossi sudah "habis".
Menurut dia, pembalap yang identik dengan nomor 46 tersebut masih belum kehilangan kualitasnya.
"Dia masih bisa bersinar di beberapa seri balapan, seperti di Sepang (MotoGP Malaysia). Kalau saja dia bisa start dari posisi yang lebih bagus, mungkin dia bisa meraih podium," tutur Reggiani.
"Namun, saya rasa dia tidak akan bisa menjadi juara dunia lagi," kata Reggiani lagi.
⚔️ @ValeYellow46 ???? @jackmilleraus
Was this your favourite move of the #MalaysianGP race? Vote for it now to win 2 #MotoGP tickets thanks to @motul! ➡️ https://t.co/JjOy97aOO7#MotulOvertakes pic.twitter.com/Z1Ujs5ctaP
— MotoGP™ ???????? (@MotoGP) November 5, 2019
Pria berkebangsaan Italia tersebut lantas mengomentari betapa besarnya pengaruh Valentino Rossi pada ajang balap motor paling bergengsi di dunia tersebut.
"Adalah sebuah kesalahan jika kita tidak melihat Rossi yang kompetitif di ajang ini (MotoGP)," kata dia.
Baca Juga: Menyesal Kehilangan Folger, Yamaha Masih Harapkan Johann Zarco?
Hingga saat ini, Rossi memang belum menunjukkan tanda-tanda akan undur diri dari dunia yang telah membesarkan namanya ini.
Bahkan, terakhir dia membuat perjudian besar dengan mengganti kepala teknisinya agar bisa tampil lebih kompetitif ke depannya.
MotoGP 2019 akan mengakhiri musim kompetisi di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, pada 15-17 November mendatang.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | tuttomotoriweb.com |
Komentar