Adapun karena PB Djarum di Kudus memfokuskan diri dengan pemain tunggal, kemampuan pergerakan kaki (footwork) menjadi aspek kunci.
Hal itu seperti dikatakan Manajer Tim PB Djarum Fung Permadi dalam konferensi pers yang dihadiri BolaSport.com di GOR Djarum, Rabu (20/11/2019).
"Fokus kita bagaimana dia men-cover lapangan dengan footwork-nya, apakah rapi atau tidak," kata Fung Permadi.
"Apabila seorang atlet, semisal usia 10 tahun tapi mempunyai pergerakan kaki cukup baik dan rapi itu semestinya sebuah bakat alam."
Baca Juga: Dulu Hampir Gagal di Audisi Umum, Kevin Sanjaya Cuma Butuh 1 Bakat untuk Pukau Pelatih PB Djarum
Fung menilai atlet muda dengan nilai istimewa dalam salah satu aspek di bulu tangkis punya keuntungan bisa dipoles dengan lebih cepat.
"Dengan begitu, untuk sisi-sisi lain kita bisa mempercepat kemajuan atlet itu sendiri," ucap finalis Kejuaraan Dunia 1999 itu.
Sementara soal aspek bulu tangkis yang dimaksud, di samping footwork masih ada pukulan stroke, cara bermain, antisipasi, serta kecerdasan.
"Kecerdasan, bagaimana dia menempatkan bola, waktu tertekan bisa tidak mencari jalan, itu kan tidak semua anak bisa," ujar Fung.
"Paling susah dicari orang yang komplet. Karena kalau mau juara itu harus komplet, paling tidak semua aspek nilainya di atas tujuh," pungkasnya.
Baca Juga: Liem Swie King: Jadi Pemain Tunggal Juara Harus Lebih Mau Capek
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar