Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jose Mourinho dan Tottenham, Kombinasi Aneh yang Harus Dibiasakan

By Anggun Pratama - Minggu, 24 November 2019 | 10:53 WIB
Pelatih Tottenham Hotspur, Jose Mourinho, memimpin sesi latihan timnya pada Rabu (20/11/2019).
TWITTER.COM/SPURSOFFICIAL
Pelatih Tottenham Hotspur, Jose Mourinho, memimpin sesi latihan timnya pada Rabu (20/11/2019).

BOLASPORT.COM - Gonjang-ganjing terjadi di London Utara. Mauricio Pochettino dipecat dan digantikan oleh sosok yang tak diduga-duga: Jose Mourinho.

Kombinasi Tottenham dan Mourinho memang tidak terpikirkan, terlebih di awal musim 2019-2020. Wajar, Tottenham bersama Pochettino baru saja melangkah ke final Liga Champion 2019, kendati harus kalah dari Liverpool.

Transfer pemain di bursa musim panas 2019 Spurs tak jelek, bahkan bisa dibilang bagus, mengingat mereka tak membeli satupun pemain di bursa pemain sepanjang 2018-19.

Harusnya, melangkah ke final Liga Champion merupakan modal bagi Poch buat membawa Tottenham ke langkah selanjutnya yang lebih tinggi.

Nyatanya, hingga pekan ke-12, alih alih melangkah mantap di papan atas, Spurs malah harus berjuang menghindari degradasi.

Baca Juga: 5 Statistik Tottenham Hotspur yang Lebih Bagus Bersama Jose Mourinho

Ada yang berbeda dari Pochettino seusai kekalahan di final tersebut. Sepertinya kegagalan itu sangat membekas di sanubari pria asal Argentina tersebut sehingga membuat sikapnya berubah.

Kabarnya, ia sempat menyendiri selama beberapa hari. Poch sampai disebut enggan bertatap mata kepada sejumlah pemain.

Terlepas betul atau tidak keadaan itu, fakta di lapangan menunjukkan performa Spurs menurun jauh ketimbang musim lalu.

Pemecatan Poch, baik yang sepakat maupun tidak (mengingat jasanya buat klub selama lima tahun terakhir) atas keputusan CEO Daniel Levy, sudah final. Gantinya adalah Jose Mourinho.

Soal Reputasi

Pertanyaan menarik muncul dari perjodohan ini: apakah reputasi Tottenham yang meningkat sehingga Mourinho sepakat, atau reputasi Mourinho yang menurun sehingga ingin bekerja di Tottenham?

Dalam diskusi di podcast Extabola yang digawangi oleh mantan jurnalis-jurnalis Tabloid BOLA, muncul dua opini.

Yang pertama berpendapat reputasi Mou yang turun. Mou seperti menurunkan gengsi agar bisa kembali melatih, meski bukan buat klub langganan juara.

Spurs bukanlah Porto, jagoan Portugal, Chelsea, Inter, salah satu klub terbaik Italia, Real Madrid, atau Manchester United.

Baca Juga: Mourinho Sukses Bayar Dosa Pochettino dalam 12 Laga Tandang

Dengan segala hormat, Tottenham bukanlah klub besar kaya gelar.

Total trofi Spurs di sepanjang sejarah klub yang sudah berdiri sejak 1882 hanya 26. Trofi terbaru mereka adalah juara Piala Liga pada 2008! Mourinho? 25 gelar!

Sejak terakhir kali Spurs juara, Mourinho sudah 13 kali mengamankan gelar. Trofi itu bukan trofi sembarangan: Premier League, Piala Liga 2014-15 (Chelsea), Serie A 2009, 2010, Coppa Italia 2010, Supercoppa Italiana 2008, Liga Champion 2010 (Inter), La Liga 2011-12, Copa del Rey 2010-11, Supercopa de Espana 2012 (Real Madrid), Piala Liga 2017, Community Shield 2016, Liga Europa 2017 (Manchester United).

Mou dan Spurs bak odd couple, alias pasangan yang aneh. Sepertinya ada yang tidak cocok dari sisi reputasi.

Dalam podcast sama, opini kedua muncul: keberadaan Mourinho justru menunjukkan progres yang telah dilalui oleh Spurs.

The Lilywhite kini sudah menjadi klub empat besar.

Pochettino dianggap tak mampu memberikan kenaikan tingkat bagi Spurs, plus gagal menyuntikkan mental pemenang setelah melangkah ke final LC atau ketika mulai konsisten di papan atas.

Baca Juga: Jose Mourinho Sebut Tottenham Baru Main Brilian Selama 60-65 Menit

Spurs ingin langkah selanjutnya dengan menjadi juara. Mourinho diharapkan bisa menjadi solusi.
Chelsea pun bukan klub kaya gelar kala Mourinho datang di periode pertama pada 2004-2005.

Bedanya, ketika itu Chelsea benar-benar didukung secara finansial oleh Roman Abramovich.

Mourinho dimanjakan bergelimangnya uang transfer dan bujet gaji tahunan, sehingga bisa mendatangkan pemain yang memang ia butuhkan, berapapun harganya.

Kondisi itu bertolak belakang dengan keadaan Spurs. The Lilywhites terutama CEO Daniel Levy sangat pelit!

Struktur gaji Spurs merupakan salah satu yang paling ramping di Premier League. Mourinho dan Levy bisa jadi akan saling bersitegang di jendela pemain musim panas 2020.

Waktu dan Tekanan

Sejak dipecat oleh Manchester United, Mourinho beberapa kali mengutarakan kecemburuannya pada Pep Guardiola, terlebih ke Juergen Klopp.

Mou kesal karena tak mendapatkan dukungan dan kesabaran dari United, seperti yang didapatkan Pep bareng Manchester City, dan Klopp di Liverpool.

Mou lebih cemburu pada Klopp. Liverpool memberikan waktu dan dukungan finansial yang cukup pada Klopp meski dalam tiga tahun pertamanya tak memberikan satupun gelar.

Trofi baru hadir di musim keempat dalam bentuk Liga Champion di 2019.

Mou tak mendapat dukungan waktu dan juga dari sisi transfer, meski berhasil membawa Manchester United juara Liga Europa 2017 dan finis di peringkat dua EPL musim 2017-18.

Mou yang membutuhkan sejumlah pemain demi meningkatkan level tak mendapatkan keinginannya plus kehilangan kontrol di ruang ganti yang berujung pada pemecatannya di awal 2018-19.

Nah, di Spurs, Mou tampaknya bakal mendapatkan dukungan dalam bentuk waktu, tetapi bakal kesulitan dari sisi bujet transfer, mengingat reputasi Spurs tersebut.

Namun, ada satu hal ekstra yang bisa membuat Tottenham dan Mou berpotensi menjadi sangat berbahaya.

Mou tak mendapatkan tekanan berat menjadi juara bersama Spurs, yang justru membuatnya tak terburu-buru buat membangun tim solid.

Terlebih ia sudah diwarisi skuat yang kompak peninggalan Pochettino. Jangan terkejut bila di akhir 2019-20, Spurs malah langsung mendapatkan gelar. Siapa yang tahu?

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
REKOMENDASI HARI INI

Pertama Kali Dipanggil Shin Tae-yong, Gelandang Bali United Incar Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia di ASEAN Cup 2024

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136