BOLASPORT.COM - Petinju kelas berat asal Amerika Serikat (AS), Deontay Wilder, kembali menebar perang psikologis alias psywar kepada sang rival, Anthony Joshua (Inggris).
Anthony Joshua baru saja merebut kembali empat gelar juara kelas beratnya setelah memenangi duel ulang alias rematch kontra Andy Ruiz Jr (AS), akhir pekan lalu.
Berkat kemenangan itu, wacana pertarungan unifikasi titel antara Joshua dan Wilder pun terbuka lagi.
Saat ini, Wilder masih tercatat sebagai pemegang sabuk juara kelas berat versi WBC, sementara Joshua adalah kampiun versi IBF, IBO, WBA, dan WBO.
Baca Juga: BWF World Tour Finals 2019 - Ahsan/Hendra Matangkan Teknik Permainan
Kendati memiliki lebih banyak titel, catatan pertarungan Joshua kalah oke dibanding Wilder.
Ketika kehilangan empat sabuk juaranya pada Juni lalu, Joshua akhirnya merasakan kekalahan perdana yang datang dari Ruiz.
Sementara itu, Wilder sampai sekarang masih belum terkalahkan.
Dalam 43 pertarungan yang sudah dijalani, Wilder berhasil menumbangkan lawan-lawannya, 41 di antaranya bahkan didapat melalui knock out alias KO.
Wajar jika petinju berusia 34 tahun itu disegani lawan-lawannya.
Bahkan Wilder sering menyebut dirinya sebagai petinju terbaik saat ini.
Hal tersebut dia lontarkan sebagai bentuk meremehkan Joshua.
Baca Juga: Valentino Rossi Sebut 2020 Akan Menjadi Musim Krusial untuk Yamaha
Diberitakan BolaSport.com sebelumnya, Joshua dinyatakan menang melalui keputusan mutlak atau unanimous decision usai bertinju selama 12 ronde di Diriyah Arena, Ad Diriyah, Arab Saudi.
Tiga juri dalam laga itu masing-masing memberi kemenangan kepada Joshua dengan skor 119-109, 118-110, dan 118-110.
Kemenangan angka itulah yang kemudian memancing Wilder untuk meremehkan kemampuan bertinju Joshua.
Menurut Wilder, gaya bertinju Joshua sangat monoton sehingga hanya bisa mengungguli Ruiz melalui perhitungan poin.
Wilder juga mengatakan bahwa sejatinya petinju tidak perlu memiliki rasa cinta di atas ring.
Sebaliknya, seorang petinju harus bisa tampil brutal untuk menunjukkan dominasi atas sang lawan.
Baca Juga: Hasil Bulu Tangkis SEA Games 2019 - Ruselli Sumbang Medali Perak
"Joshua sudah berkali-kali bisa menyelesaikannya setelah dia memukul dengan tangan kanan. Saat Anda mencoba memukul dengan tangan kanan, Anda telah mengatasi jarak," ucap Wilder, dikutip BolaSport.com dari The Sun.
"Ketika Anda melakukan pukulan tersebut, Anda tahu bahwa berada di posisi yang tepat untuk melakukan kedua kalinya. Namun, dia sangat ragu, mental Joshua adalah bertahan hidup seperti metode (Wladimir) Klitschko."
Baca Juga: SEA Games 2019 - Praveen Senang Bisa Sumbang Emas dengan Partner Berbeda
"Perbedaannya (dengan saya) adalah mentalitas. Saya adalah 'binatang' buas, pejuang, raja, seorang kaisar, pokoknya semuanya. Jika dia menyebut dirinya seorang raja, dia hanya berada di bayang-bayangnya."
"Ini adalah olahraga brutal dan itulah cara saya memperlakukannya. Saya tidak menunjukkan cinta kepada siapa pun di ring tinju," ucap Wilder melanjutkan.
Lebih lanjut, Deontay Wilder menyayangkan ketidakmampuan Anthony Joshua dalam melakukan revans melalui kemenangan KO.
Padahal, saat dikalahkan Andy Ruiz Jr pada duel pertama, Juni lalu, Joshua keok secara TKO setelah empat kali tersungkur pada ronder ketujuh.
"Apakah ada (orang) yang bisa mengatakan saya bukan yang terbaik di dunia sekarang?" kata Wilder.
Baca Juga: Hasil Undian Ganda Campuran BWF World Tour Finals 2019 Tak Untungkan Indonesia
"Saya sudah memberikan apa yang (penonton) bayar untuk setiap pertandingan, terutama, ketika kami berbicara tentang pertarungan kelas berat."
"Para penggemar datang untuk melihat KO. Mereka datang untuk melihat sesuatu yang dramatis, tubuh tergeletak di atas ring. Itu adalah yang ingin dilihat orang, dan itulah mentalitas saya," kata dia menegaskan.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | thesun.co.uk |
Komentar