BOLASPORT.COM - Johann Zarco membela Honda yang menjadi bahan gunjingan karena dianggap sebagai motor tersulit di MotoGP.
MotoGP 2019 bagaikan dua sisi mata uang bagi Honda.
Di satu sisi mereka berpesta karena menyapu bersih tiga gelar juara di MotoGP, yaitu dari kategori pembalap, tim, dan konstruktor.
Namun begitu, Honda tidak lepas dari cibiran. Sebab, hanya satu pembalap mereka saja, yaitu Marc Marquez, yang meraih kesuksesan.
Marc Marquez menjalani musim yang gemilang. Dari 19 seri balap di MotoGP 2019, hanya satu kali dia gagal finis di luar posisi... dua besar.
Satu-satunya kegagalan itu dialami Marquez di GP Americas. Itupun dia terjatuh ketika memimpin dan karena masalah engine break alih-alih kesalahan sendiri.
Sisanya, seperti yang sudah diketahui, pembalap yang tenar dengan julukan The Baby Alien menggondol 12 kemenangan dan 6 hasil runner-up.
Pembalap Honda lain? Tidak ada yang bisa naik ke podium teratas. Bahkan hanya Cal Crutchlow (LCR Honda) yang bisa naik ke atas podium.
Baca Juga: Manajer Suzuki Usulkan Hal Ini untuk Siasati Banyaknya Balapan MotoGP
Pun begitu dengan rekan setim Marquez di Repsol Honda, Jorge Lorenzo.
Status sebagai pemegang lima gelar juara dunia seolah tak berbekas setelah Lorenzo tak pernah sekalipun dapat finis di 10 besar.
Tidak heran apabila Honda kemudian mendapat cap sebagai motor tersulit di MotoGP. Keluhan dari Crutchlow dan Lorenzo menjadi bumbu tersendiri.
Pendapat berbeda diutarakan oleh Zarco. Kesan positif didapat Zarco setelah menjajal motor Honda dalam tiga seri terakhir bareng LCR Honda.
Baca Juga: Di Tengah Ancaman Vinales dan Quartararo, Rossi Didukung Legenda Yamaha Terus Membalap di MotoGP
"Orang-orang terus mengatakan motor itu sangat sulit, tetapi itu berasal dari jurnalis," kata Zarco, dilansir BolaSport.com dari La Gazzetta dello Sport.
"Saya langsung menemukan jiwa sebuah motor buatan Jepang. Saya tidak bilang motor itu mudah, Marc dapat melakukan segalanya karena dia sangat percaya diri.
"Motornya memiliki potensi besar," ucap Zarco memungkasi.
Motor yang dijajal Zarco di LCR adalah RC213V spesifikasi tahun 2018 dan bukan versi terbaru seperti milik Marquez, Lorenzo, ataupun Crutchlow.
Baca Juga: Daripada Membelot ke Ferrari, Bos Mercedes Lebih Pilih Pindah ke Mars
Perubahan besar yang dilakukan Honda dengan motor 2019 adalah penambahan top speed yang secara tidak langsung membuatnya sulit dibawa di tikungan.
Kesuksesan Marquez tak terlepas dari kecerdikannya beradaptasi memanfaatkan keunggulan RC213V sembari mengendalikan kelemahannya.
"Marquez berkata dia tidak perlu memacu motornya sebelum tikungan dan memakai rem terlalu sering sehingga menjaga usia ban," ujar Manajer Teknik HRC Takeo Yokoyama.
Honda berencana mengurangi kesan liar dari motor yang akan dipakai di MotoGP 2020.
Baca Juga: Bos Repsol Honda: Kami Berencana, The Baby Alien yang Menentukan
Apabila usaha Honda berhasil bukan tidak mungkin Zarco tergoda kembali menjajal peruntungan untuk bergabung seperti yang dia lakukan selama dua tahun belakangan.
Bukan rahasia bahwa Zarco mengincar satu posisi di tim pabrikan Honda semenjak mendapat kesempatan membalap bersama tim LCR.
Pada tahun 2018 Honda juga mengincar tanda tangan Zarco sebelum mundur karena didahului KTM.
Zarco sendiri bergabung dengan Avintia yang merupakan tim satelit Ducati. Pembalap asal Prancis itu mendapat kontrak satu musim dan akan habis pada akhir tahun 2020.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Gazzetta.it |
Komentar