2. Anastasiia Shapovalova (Rusia) - 17 tahun
Postur tubuh menjulang menjadi kelebihan Shapovalova dalam melepaskan smes-smes tajam.
Kiprahnya di Kejuaraan Dunia Junior 2019 mengesankan setelah mampu menyulitkan unggulan pertama Phittayaporn Chaiwan (Thailand) meski kalah rubber game.
Tiga gelar juara diraihnya tahun ini, yaitu Finnish Junior, Russia Junior International Series, dan—teranyar—Singapore Youth International Series.
View this post on InstagramHello,there! #badminton #fzforza #khimki_bc #russia #thailand #support #bwf #comeon
Baca Juga: Tahun Ini, Tak Ada Libur Natal untuk Para Pemain Nasional Malaysia
3. Christo Popov (Prancis) - 17 tahun
Tumbuh besar di tengah keluarga pecinta bulu tangkis menjadi keuntungan tersendiri bagi Christo Popov dalam meniti karier di dunia tepok bulu.
Pencapaian Popov pada 2019 semakin mentereng semenjak dia berhasil lolos ke final Kejuaraan Dunia Junior sebelum takluk dari juara bertahan Kunvalut Vitidsarn (Thailand).
Menjadi tunggal putra pertama yang lolos ke final Kejuaraan Dunia Junior sejak Viktor Axelsen pada 2011, Popov yang bertangan kidal diyakini punya masa depan cerah.
POPOV PUISSANCE 2 !
Christo Popov a remporté l'International Challenge de Milan ce week-end, son premier titre chez les seniors. En finale également en double avec son frère Toma Junior, les deux frangins ont remporté l'argent.
https://t.co/9CA9L3CvwE pic.twitter.com/MO9RNDeduL
— FFBaD (@FFBaD) December 16, 2019
Baca Juga: Herry IP Ungkap Alasan Kembalinya Ahsan/Hendra di Pelatnas PBSI
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com, bwfbadminton.com |
Komentar