Pada musim lalu, bagaimanapun keadaannya, masalah keuangan WRFC memburuk, dengan hutang klub meningkat secara substansial.
Tidak hanya klub terus gagal dalam membayar gaji pemain dan staf mereka, klub juga gagal melakukan pembayaran atas kontribusi Dana Penyedia Pusat (CPF) atau semacam uang jaminan operasional.
Hal ini merupakan pelanggaran berat bagi peserta Liga Singapura.
Baca Juga: Timnas U-19 Indonesia Pakai Jersey dari Warrix pada Latihan Pertama
Akibatnya, klub didakwa di pengadilan pada 7 November 2019 dengan 107 tuduhan gagal membayar gaji lebih dari 350 ribu dolar Singapura atau setara 3 miliar rupiah.
Uang itu jumlah tunggakan gaji kepada sekitar 30 karyawan mereka dan proses pengadilan untuk tuntutan ini masih berlangsung.
Untuk melindungi kepentingan pemain dan staf, serta untuk membantu Warriors FC dengan masalah keuangan mereka, FAS mulai melakukan pembayaran kontribusi CPF bulanan klub ini langsung ke Dewan CPF.
Uang itu dicairkan dari subsidi yang tersedia bagi klub itu sejak Maret 2019.
FAS selanjutnya melakukan pembayaran gaji staf Center of Excellence (COE) Warriors FC secara langsung sejak Juni 2019.
Baca Juga: Gara-gara Wander Luiz Minta Nomor 9 di Persib, Nasib Vizcarra di Ujung Tanduk
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | AseanFootball.org |
Komentar