BOLASPORT.COM – Federasi Sepak Bola Singapura (FAS) merilis artikel pers baru-baru ini dan kepentingan publik mengenai keputusan mereka untuk salah satu klub lawas Liga Singapura, Warriors FC.
Salah satu klub lawas Singapura ini dipastikan tak aka nada pada Liga Singapura atau Singapore Premier League (SPL) serta Piala Singapura musim 2020.
FAS dan manajemen Warriors FC melakukan pertemuan pada 2 Januari 2020 lalu keputusan diambil untuk klub yang lahir pada 1975 ini.
Untuk menghindari spekulasi yang beredar luas, FAS menetapkan pernyataan ini untuk mengklarifikasi alasan keputusan mereka mendepak Warriors FC dari dua kompetisi domestik itu.
Kesulitan keuangan klub ini mulai lebih dari setahun yang lalu pada September 2018, jadi alasan utama FAS memberikan keputusan ini.
Baca Juga: Gara-gara Wander Luiz Minta Nomor 9 di Persib, Nasib Vizcarra di Ujung Tanduk
Dilaporkan melalu media dan juga diakui oleh perwakilan Warriors, bahwa klub telah gagal membayar gaji para pemain dan staf mereka.
Baca Juga: Dubes Jepang untuk Malaysia Ucapkan Terima Kasih atas Pertolongan kepada Kento Momota
Ini mengkhawatirkan, tetapi Warriors FC diberi kesempatan untuk melanjutkan kompetisi pada musim 2019.
Pada musim lalu, bagaimanapun keadaannya, masalah keuangan WRFC memburuk, dengan hutang klub meningkat secara substansial.
Tidak hanya klub terus gagal dalam membayar gaji pemain dan staf mereka, klub juga gagal melakukan pembayaran atas kontribusi Dana Penyedia Pusat (CPF) atau semacam uang jaminan operasional.
Hal ini merupakan pelanggaran berat bagi peserta Liga Singapura.
Baca Juga: Timnas U-19 Indonesia Pakai Jersey dari Warrix pada Latihan Pertama
Akibatnya, klub didakwa di pengadilan pada 7 November 2019 dengan 107 tuduhan gagal membayar gaji lebih dari 350 ribu dolar Singapura atau setara 3 miliar rupiah.
Uang itu jumlah tunggakan gaji kepada sekitar 30 karyawan mereka dan proses pengadilan untuk tuntutan ini masih berlangsung.
Untuk melindungi kepentingan pemain dan staf, serta untuk membantu Warriors FC dengan masalah keuangan mereka, FAS mulai melakukan pembayaran kontribusi CPF bulanan klub ini langsung ke Dewan CPF.
Uang itu dicairkan dari subsidi yang tersedia bagi klub itu sejak Maret 2019.
FAS selanjutnya melakukan pembayaran gaji staf Center of Excellence (COE) Warriors FC secara langsung sejak Juni 2019.
Baca Juga: Gara-gara Wander Luiz Minta Nomor 9 di Persib, Nasib Vizcarra di Ujung Tanduk
Semua ini dalam upaya untuk memastikan bahwa pembayaran kepada staf sesuai aturan.
Namun, posisi keuangan dan tata kelola Warriors FC ternyata tidak membaik.
Selain pelanggaran di atas, klub ini juga gagal melakukan pembayaran pajak dengan tepat waktu.
Sampai dengan 31 Desember 2019, sejauh yang bisa dikatakan, Warriors FC berhutang sebesar lebih dari 800 ribu dolar Singapura atau lebih dari 8 miliar rupiah.
Hutang itu kepada pemain dan staf klub, Dewan CPF, dan dinas pajak negara itu.
Jumlah ini tampaknya tidak termasuk utang Warriors FC kepada kreditor dari pihak ketiga lainnya, yang FAS tidak sepenuhnya tahu.
Salah satu kreditor pihak ketiga yang dikenal FAS adalah klub Liga Jerman, Borussia Dortmund.
FAS memahami bahwa tunggakan terhutang oleh Warriors FC ke klub Jerman sehubungan dengan biaya lisensi.
Efek semua hal itu akhirnya Warriors FC tak bisa berkompetisi pada Liga Singapura dan Piala Singapura 2020.
Baca Juga: Ada 3 Nama, Aroma Persib Kental di Bali United untuk Liga Champions Asia 2020
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | AseanFootball.org |
Komentar