Sukur menganggap kejadian itu sebagai provokasi karena musik Dombra didaulat oleh partai AKP sebagai musik asli Turki.
"Saya dituduh sebagai kaki tangan sebuah upaya kudeta? Jika demikian, apa peran saya?"
"Sampai sekarang tidak ada yang menjelaskannya kepada saya. Di negara saya, saya hanya melakukan sesuatu yang tidak melanggar hukum. Saya musuh pemerintah, bukan musuh negara. Saya mencintai Turki," ujar Sukur lagi.
Saat ini Sukur masih mengasingkan diri di Washington, Amerika Serikat. Selain menjalankan usaha restoran, dia juga menjadi supir uber dan menjual buku.
Sukur mengaku masih berharap bisa kembali ke Turki suatu saat nanti.
Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik
channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Time24.news |
Komentar