Fakta bahwa Marin dan Se-young sama-sama menduduki ranking 10 besar dunia tertutupi dengan besarnya jarak poin antara keduanya di gim kedua.
Marin kembali mencetak rentetan poin beruntun. Apabila pada gim pertama dia unggul 8-0, kali ini dia memimpin 9-1 atas Se-young.
Namun kali ini Se-young tak dapat mengimbangi permainan Marin. Si bocah ajaib itu harus menelan pil pahit setelah dibekuk dengan skor telak 21-6.
Kemenangan di Istora ini sekaligus menjadi revans bagi Marin atas kekalahan dari Se-young pada babak final French Open 2019.
Saat itu, Marin juga sempat mengalami kekalahan telak.
Menang 21-16 pada gim pertama dan kalah tipis 18-21 pada gim kedua, juara dunia tiga kali itu justru tumbang dengan skor mencolok 5-21 pada gim ketiga.
Menang Dua Gim atau Kalah
Mengalahkan Se-young secara straight game sudah dicanangkan Marin sejak jauh-jauh hari. Pengalaman dari dua pertemuan sebelumnya menjadi alasan.
Sebelum momen kelam di final French Open 2019, Marin juga dibuat kewalahan oleh Se-young dalam pertemuan pertama di Denmark Open 2019.
Baca Juga: Indonesia Masters 2020 - Tiket Final Masih Ada, Begini Cara Belinya
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar