Marin hampir kalah ketika tertinggal 8-13 pada gim ketiga. Untungnya, Marin dapat membalikkan keadaan dan menang dengan skor akhir 18-21, 21-19, 21-18.
Usaha Marin untuk menang dua gim langsung pun sudah direncanakan sejak final French Open 2019. Hanya saja, saat itu gagal terlaksana.
"Saya mencoba untuk menang dalam dua gim langsung karena saya tahu akan sulit kalau sampai rubber game," kata Marin, selepas partai final French Open 2019.
"Tetapi dia bermain dengan sangat bagus dan saya terlalu banyak membuat eror pada gim kedua dan ketiga," ucap juara dunia tiga kali itu menambahkan.
Incar Gelar Juara
Carolina Marin membawa misi yang belum tuntas di Indonesia Masters 2020. Kegagalan menjadi juara pada tahun lalu menjadi penyebab.
Tak hanya gagal juara, Marin juga mendapat musibah di final Indonesia Masters 2019 karena menderita cedera anterior cruciate ligament (ACL).
Moment tersebut mengawali masa istirahat selama tujuh bulan bagi peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 tersebut sebelum kembali ke lapangan pada September 2019.
"Tujuan saya ke sini adalah mencoba menjadi juara. Saya sudah menginginkannya sejak tahun lalu sejak cedera," kata Marin kepada wartawan dan BolaSport.com.
"Gelar Indonesia Masters 2020 akan sangat baik agar saya bisa membuktikan ke diri sendiri bahwa saya sudah kembali bermain baik," ujar dia melanjutkan.
Carolina Marin akan menghadapi pemenang duel antara He Bing Jiao (China) dan Beiwen Zhang (Amerika Serikat) pada babak semifinal.
Baca Juga: Jonatan Christie Petik Pelajaran dari Insiden Kecelakaan Kento Momota
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar