Tujuannya, untuk memberinya pembebasan dari persyaratan usia minimum. Quartararo memulai debut kejuaraan dunianya sebelum ulang tahunnya yang ke-16 tahun.
Quartararo membuat sejarah dan secara tidak sengaja menulis ulang buku peraturan. Tidak diperlukan seorang pencari bakat untuk memprediksi hal-hal besar bagi pembalap kelahiran Nice, Prancis ini.
Faktanya, Quartararo selalu memiliki koneksi kuat dengan salah satu pencari bakat terbaik di paddock Grand Prix.
Berbicara kepada Crash.net September lalu, kepala Tech3 Herve Poncharal menceritakan kisah tentang bagaimana dia mengenal ayah Quartararo, Etienne, selama hampir 40 tahun tumbuh dan membalap di Riviera, Prancis.
"Etienne selalu marah tentang balap, seperti banyak orang di selatan Prancis," kata Poncharal dilansir BolaSport.com dari Crash.
"Ada sekelompok kecil dari kami, antara Marseille dan Nice. Sirkuit Paul Ricard juga banyak membantu, tetapi selalu ada komunitas balap motor yang kuat di sini dan Etienne adalah bagian dari ini," ucap Poncharal.
"Seperti banyak ayah yang berlomba, ketika dia memiliki seorang putra, dia berkata 'mari kita coba'. Jelas dari hari pertama bahwa (Fabio) tidak hanya cepat, tetapi bakat yang sangat istimewa. "
Meskipun Quartararo belum pernah berlomba dengan tim Poncharal, persahabatan dan kekaguman telah berkembang meskipun menjadi rival dengan timnya di lintasan balap.
Baca Juga: Quartararo Merasa Karier Rossi di Tim Pabrikan Yamaha Sudah Sampai Ujungnya
Setelah memulai debut balap pada 2015, Quartararo dua kali naik podium dan meraih posisi pole pada delapan balapan pertamanya.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar