BOLASPORT.COM - Terdapat ulasan mengenai empat faktor yang dapat menjegal Marc Marquez untuk menjadi juara MotoGP untuk keenam kalinya sejak 2013.
Marc Marquez menjadi sebuah fenomena di MotoGP menyusul berbagai rekor dan pencapaian istimewanya sejak melakoni debut pada 2013.
Sorotan publik memang langsung mengarah kepada Marquez. Lebih-lebih dengan keberhasilan sang pembalap Repsol Honda menjuarai MotoGP pada musim pertamanya.
Pria berusia 26 tahun itu menjadi juara dunia kelas premier dengan keunggulan empat poin saja dari juara bertahan saat itu, Jorge Lorenzo (Yamaha).
Marquez kemudian membuktikan bahwa prestasinya bukan sebuah kebetulan belaka.
Dalam tujuh musim penampilan Marquez di ajang MotoGP, hanya satu kali dirinya gagal menyabet titel juara dunia.
Setelah gagal menjadi kampiun pada musim 2015, Marquez kembali menggila dengan memborong seluruh trofi pemenang kejuaraan dalam empat musim terakhir.
Musim 2019 bahkan dilalui Marquez dengan gemilang. Total 18 podium dan 12 kemenangan dicatat Marquez untuk kembali menjadi juara.
Baca Juga: Tes Pramusim MotoGP 2020 - Aprilia Bawa Winglet 'Segede Gaban', Sesuai Regulasi Tidak?
Tidak mengherankan apabila pemenang delapan gelar juara dunia (6 MotoGP, 1 Moto2, 1 125cc) itu dijagokan untuk kembali mengangkat piala musim depan.
Kendati demikian, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan Marquez gagal menyentuh status juara dunia untuk kesembilan kalinya.
Dikutip BolaSport.com dari Crash.net, berikut empat faktor yang mampu menggagalkan Marquez menjuara MotoGP 2020:
1. Ancaman rival-rival tangguh
Ambisi Ducati dan pembalapnya, Andrea Dovizioso, untuk menjadi juara bisa dominasi Marc Marquez yang sedang berlangsung.
Andrea Dovizioso menjadi runner-up selama tiga musim secara berturut-turut. Pembalap Italia ini dinilai menjadi ancaman paling berbahaya Marquez di MotoGP 2020.
Dovizioso tak sendirian menantang Marquez dalam perebutan gelar juara.
Trio pembalap Yamaha: Valentino Rossi, Maverick Vinales, dan Fabio Quartararo, juga diklaim mampu untuk menjungkalkan Marquez.
Ketiga pembalap tersebut dinilai merupakan pesaing hebat Marquez setelah kedatangan Jorge Lorenzo sebagai test rider.
Baca Juga: Hati-hati Praveen/Melati, Ganda Campuran bak Neraka di German Open 2020
Kedatangan Jorge Lorenzo sebagai test rider merupakan bukti bahwa Yamaha juga bertekad untuk menghentikan dominasi Marquez dan Honda.
Secara kebetulan, hanya Lorenzo yang dahulu mampu menjadi juara MotoGP sejak Marquez bergabung ke kelas utama.
Jangan lupakan juga Alex Rins dari tim Suzuki Estar.
Keberhasilan Alex Rins mengalahkan Marquez dalam duel di Silverstone menjadi bukti bahwa dia juga memiliki potensi.
2. Awalan buruk dalam kejuaraaan
Konsistensi menjadi nilai lebih yang dimiliki pembalap kelahiran Cervera.
Marquez tahu kapan harus mengejar kemenangan atau melambat untuk finis dengan posisi terbaik yang bisa dijangkaunya.
Namun begitu, kekuatan Marquez bisa hilang apabila dia mengalami start buruk di awal musim dan harus mengejar poin sang pemuncak klasemen.
Baca Juga: Eks Pelatih Mike Tyson Tanggapi Ketertarikan Andy Ruiz Jr Menjadi Anak Asuhnya
Kegagalan pada musim 2015 menjadi bukti bahwa ambisi berlebih justru dapat menjadi bumerang bagi The Baby Alien.
Lima kali gagal finis (termasuk insiden kontroversial dengan Rossi di Sepang) membuat Marquez tertahan di posisi ketiga klasemen.
3. Ancaman cedera
Kebiasaan Marquez mencari batas kemampuan motornya telah memberinya tanggungan melalui cedera yang mendera.
Setelah tahun 2018 mengalami cedera bahu kiri, Marquez mendapat masalah dengan bahu kanannya akibat kecelakaan dalam tes di Jerez pada November silam.
Padalah kebugaran menjadi faktor penting bagi Marquez untuk menjaga konsistensinya dalam setiap balapan.
Pemulihan pasca operasi bahu berjalan lambat. Marquez sendiri khawatir dirinya bakal kembali melakoni tes pramusim dengan bahu yang belum pulih sepenuhnya.
Marquez harus berpacu dengan waktu untuk siap 100 persen sebelum kompetisi MotoGP dimulai dengan balapan perdana di Sirkuit Losail, Qatar, Minggu (8/3/2020).
Baca Juga: Hasil IBL 2020 - Sengit, NSH Jakarta Taklukkan Indonesia Patriots
4. Alex Marquez
Marquez berkali-kali menyangkal bahwa kehadiran adiknya, Alex Marquez, di MotoGP tidak akan mempengaruhi mental dan fokusnya untuk tahun 2020.
Namun memiliki seorang adik dalam tim yang sama jelas akan memberikan tekanan tersendiri bagi Marquez selain mempertahankan gelar juara.
Membantu Alex diprediksi bisa memecah fokus Marc Marquez dalam menghadapi persaingan sengit di ajang MotoGP.
Baca Juga: MotoGP Thailand 2020 Manfaatkan Isu Valentino Rossi Pensiun untuk Jualan Tiket
Baca Juga: IBL 2020 - Pelatih Timnas Sayangkan Kekalahan dari NSH Jakarta
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | crash.net |
Komentar