Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Valentino Rossi Tak Kuat Bikin Tim di MotoGP, Sewa Motor Saja Sudah Habis Rp33 Miliar

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Sabtu, 8 Februari 2020 | 14:34 WIB
Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi sedang berdiskusi dengan krunya pada MotoGP Catalunya 2019
twitter.com/YamahaMotoGP
Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi sedang berdiskusi dengan krunya pada MotoGP Catalunya 2019

BOLASPORT.COM - Valentino Rossi mengaku tidak sanggup untuk membentuk tim di MotoGP. Berapa bujet yang diperlukan untuk melakukannya?

Valentino Rossi sempat dikabarkan bakal tampil bersama tim besutan sendiri di MotoGP 2021 setelah tergusur dari kursi tim pabrikan Yamaha.

Peluang Rossi membentuk tim baru memang realistis karena ada dua slot pembalap yang tidak terpakai di MotoGP selepas mundurnya tim Marc VDS per musim 2019.

Secara kebetulan, membentuk tim baru juga membuat gagasan soal duet rekan satu tim antara Rossi dan adik tirinya, Luca Marini, bisa terwujud.

Rossi sendiri memiliki bekal penting lantaran ikut bertanggung jawab menangani tim SKY Racing Team VR46 di kelas Moto2 dan Moto3 dalam beberapa tahun terakhir.

Akan tetapi Rossi menepis ide tersebut.

"[Membuat] tim VR46 bersama Yamaha? Saya tertawa karena saya menyukai idenya tetapi kami tidak memiliki uang," ujar Rossi, dilansir BolaSport.com dari Crash.

Menjalankan sebuah tim independen di ajang MotoGP memang membutuhkan biaya yang terbilang besar. Menyediakan motor tentu menjadi salah satu perhatian besar.

Baca Juga: Soal Test Rider, Valentino Rossi Akui Paksa Yamaha Gaet Jorge Lorenzo

Dilansir BolaSport.com dari Motomatters, sejak 2017 MSMA (Asosiasi Pabrikan Motor Balap) setuju untuk memasok motor ke tim satelit dengan biaya maksimal 2,2 juta euro.

Tim satelit seperti LCR Honda dan Pramac Racing (Ducati) mengeluarkan biaya sekitar 2 juta euro per tahun untuk mendapat dua motor bagi satu pembalapnya.

Apabila dirupiahkan, biaya tersebut mencapai 33 milar rupiah. Nominal itu bisa naik menjadi dua kali lipat jika tim memiliki dua orang pembalap.

Tim konsumer juga harus menyiapkan anggaran untuk biaya suku cadang dan perbaikan motor apabila pembalap mengalami insiden dalan sebuah sesi.

Baca Juga: Bakar Uang di MotoGP, Sekali Jatuh Siap-siap Ratusan Juta Melayang

"Jika pembalap tak membuat masalah besar, kami harus menyediakan bujet 600 ribu sampai 1 juta dolar setahun bagi dia," tutur bos LCR Honda, Lucio Cecchinello, kepada GPOne.

Biaya akomodasi perjalanan ke berbagai negara, gaji pegawai, hospitality, hingga penyediaan inventaris membuat anggaran tim semakin membengkak.

Bujet untuk operasional tim selama satu tahun bisa bervariasi.

LCR bisa menghabiskan 10 juta euro (Rp150 milar). Mereka sedikit diuntungkan karena gaji kedua pembalapnya ditanggung oleh Honda.

Baca Juga: Terpesona Keindahan Lombok, Dorna Dorong MotoGP Digelar di Indonesia

Tim tentu saja tidak akan menanggung seluruh biaya sendirian. Pengeluaran mereka bergantung dari bantuan sponsor serta subsidi dari Dorna selaku penyelenggara MotoGP.

Setiap tim independen yang berkiprah juga sokongan dana sebesar 2 juta euro (Rp30 miliar) untuk setiap pembalap dari Dorna.

Adapun jika berhasil mendatangkan banyak sponsor, anggaran yang harus ditanggung bisa semakin mengecil.

"Kami hidup dari sponsor," kata bos Pramac Racing—tim satelit Ducati—Francesco Guidotti, dilansir BolaSport.com dari BikeSportNews.

"Mereka bisa datang secara langsung, seperti Pramac dalam kasus kami, atau tidak langsung. Mereka biasanya menutup 65 persen dari bujet total," imbuhnya.

Baca Juga: Meski Ada Kans, Sejak Dulu Valentino Rossi Malas Bikin Tim di MotoGP

Kembali bicara soal tim baru Valentino Rossi, menambah skuad untuk kelas MotoGP tak melulu berdampak soal pengeluaran saja.

Pasalnya, mendaftarkan tim baru bisa memengaruhi proyek Sky Racing Team VR46 merupakan nadi dari ambisi The Doctor untuk mencetak talenta baru dari negaranya.

Rossi memilih jalan lain. Bagi dia, akan lebih berfaedah mencari tempat yang sudah tersedia apabila masih berhasrat terus membalap di MotoGP.

"Ini sebuah masalah besar. Lebih baik [musim depan saya bergabung] dengan Petronas," ucap pemenang sembilan gelar juara dunia itu menegaskan.

Baca Juga: Marc Marquez dan Alex Marquez Punya Tekad Berbeda pada MotoGP 2020

Baca Juga: Motul Siap Dukung MotoGP Indonesia Saat Digelar di Mandalika

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Ardhianto Wahyu Indraputra
Sumber : berbagai sumber
REKOMENDASI HARI INI

Link Streaming Paraguay vs Argentina - Nonton Messi Patahkan Catatan Aneh, Live Pagi Ini

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
6
15
2
Man City
6
14
3
Arsenal
6
14
4
Chelsea
6
13
5
Aston Villa
6
13
6
Fulham
6
11
7
Newcastle
6
11
8
Tottenham
6
10
9
Brighton
6
9
10
Nottm Forest
6
9
Klub
D
P
1
Borneo
10
21
2
Persebaya
10
21
3
Persib
10
20
4
Bali United
10
20
5
Persija Jakarta
10
18
6
PSM
10
17
7
PSBS Biak
10
15
8
Persik
10
15
9
Arema
10
15
10
Persita
10
15
Klub
D
P
1
Barcelona
13
33
2
Real Madrid
12
27
3
Atlético Madrid
13
26
4
Villarreal
12
24
5
Osasuna
13
21
6
Athletic Club
13
20
7
Real Betis
13
20
8
Real Sociedad
13
18
9
Mallorca
13
18
10
Girona
13
18
Klub
D
P
1
Napoli
10
25
2
Inter
10
21
3
Atalanta
10
19
4
Fiorentina
10
19
5
Lazio
10
19
6
Juventus
10
18
7
Udinese
10
16
8
Milan
9
14
9
Torino
10
14
10
Roma
10
13
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X